Arti Kata Berantem Pidato Jokowi Versi Jubirnya
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Pesan yang disampaikan di hadapan para relawannya menjadi sorotann. Dalam pesan itu Presiden Joko Widodo mengimbau agar mereka tidak mencari musuh selama masa kampanye Pemilu 2019. Namun pada kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan agar para relawan siap kalau pun harus 'berantem'.
Saat hal itu ditanyakan kepada juru bicara presiden, Johan Budi, dia pun mencoba mengklarifikasi penggunaan frasa 'berantem' tersebut. Budi pun meminta masyarakat, agar tidak salah mengartikan maksud omongan sang presiden.
Budi menilai, apa yang dikatakan Jokowi itu merupakan bahasa kiasan bagi para relawan, agar tidak menggunakan cara-cara kotor seperti fitnah, hoax dan ujaran kebencian selama masa pemilu. Namun, para relawan itu juga harus siap memenangkan ajang kontestasi politik lima tahunan tersebut.
"Saya kira yang disampaikan Pak Presiden Jokowi itu kiasan. Jangan diartikan secara fisik, bukan begitu," kata Johan Budi di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu 5 Agustus 2018.
Budi memastikan bahwa kata 'berantem' yang ada dalam kalimat Presiden Jokowi tersebut, bukanlah soal saling pukul dalam konteks adu fisik.
"Jangan 'berantem' diartikan fisik, saya rasa tidak. Sebelum bicara, Pak Presiden berpesan untuk menjaga agar jangan memfitnah dan lain sebagainya, menjaga persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, dalam rapat umum antar relawan Jokowi yang digelar di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 4 Agustus 2018 kemarin, Jokowi sempat berpesan agar para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye. Namun, dia juga mengatakan agar mereka tetap siap jika harus terlibat baku hantam.
"Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.