Selain Capres, Koalisi Keumatan Bahas PLN, Pertamina dan Garuda

Partai Koalisi Keumatan berkumpul untuk membicarkan Pilpres 2019.
Sumber :
  • dok PA 212

VIVA – Partai koalisi keumatan yang terdiri atas Partai Gerindra, PAN, PKS, PBB, Partai Berkarya, dan Partai Idaman, berkumpul untuk duduk bersama demi kemaslahatan umat dan bangsa dalam acara silaturahmi serta tukar pikiran Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212.

Pertemuan berlangsung Senin, 23 Juli 2018. Dimulai sejak pukul 19.00 WIB dan berakhir pukul 21.30 WIB, di Hotel Sultan, Jakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, didampingi Sekjen Ahmad Muzani, dan waketum, Ketua Dewan Pertimbangan PAN, Amien Rais dan didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno, sekjen PBB dan waketum Partai Idaman.

"Perwakilan dari PKS dan Berkarya berhalangan hadir karena padatnya agenda partai," kata Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin, Selasa, 24 Juli 2018.

Sementara itu, mereka yang hadir dari kalangan ulama dan tokoh PA 212 adalah, KH Kholil Ridwan (DDII), KH Ahmad Shobri Lubis (ketum FPI), KH Maksum Bondowoso, KH Ahmad Maksum Ciamis, Abah Raud (Adzikra), Usamah Hisyam (ketum Parmusi), KH Misbahul Anam (GNPF Ulama), Syarwan Hamid, Egy Sudjana, Ahmad Mikhdan, serta tokoh-tokoh lainnya.

Dalam pertemuan terjadi tukar pikiran mengenai masalah keumatan dan kebangsaan. Seperti masalah pertahanan NKRI, PLN, Pertamina, dan Garuda Indonesia.

Pada pertemuan tadi malam, ada kesamaan pandangan antara peserta pertemuan bahwa bangsa ini harus segera diselamatkan. Dan yang terpenting, kepemimpinan nasional harus ada pergantian.

"Persatuan umat harus diikat terus, oleh karenanya dalam waktu dekat akan segera deklarasi koalisi partai keumatan," katanya.

Dalam masalah kepemimpinan nasional, Indonesia harus dipimpin oleh pemimpin yang berani dan tegas serta tidak berkhianat kepada bangsa dan agamanya.

Kemungkinan besar partai koalisi keumatan akan mencalonkan Prabowo Subinto sebagai capres dan terus menggodok nama cawapres yang mengerucut pada dua nama.

"Untuk calon pemimpin bangsa ini akan dimatangkan kembali dalam Ijtima Ulama pada 27-29 Juli nanti, sebelum deklarasi capres dan cawapres tentunya, juga setelah ada rekomendasi dari HRS di Mekah," katanya.

Karena itu, di meminta dukungan dari seluruh umat dan doakan agar Ijtima Ulama dapat berjalan dengan sukses dan menjadi keberkahan bagi seluruh umat.