Persaudaraan Alumni 212 Dukung Prabowo Capres 2019

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno mengatakan para ulama yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni 212 mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilihan Presiden 2019.

"Salah satu masukan demikian. Itu lah bagian kami sifatnya dalam hal ini adalah menampung masukan saja untuk kami kemudian kaji dan kami bahas diputuskan dalam waktu dekat," ujar dia di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 23 Juli 2018.

Usulan ini, lanjut dia, lantas jadi bahan pertimbangan partainya. Dukungan PAN terkait capres di Pilpres 2019 katanya akan diputuskan dalam Rakornas, begitu pun soal arah koalisi.

"Bagaimanapun juga PAN saat ini masih menjalankan mandat Rakornas 2017 yaitu mendorong kader kami yaitu mendorong kader kami Pak Zulhas (Zulkifli Hasan) untuk maju di perhelatan pilpres apakah sebagai capres maupun cawapres. Kalau pun nanti akan berubah, dengan perkembangan kondisi yang ada tentu itu nanti akan kami evaluasi dan kami tetapkan dalam rakornas 2018 dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam pertemuan itu dibahas pula soal nama-nama calon wakil presiden, semisal nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga dibahas. Tapi, lebih banyak dibicarakan seputar komitmen penguatan keumatan.

"Ya kita membahas berbagai hal saya kira nama itu hanya sifatnya teknis saja. Tapi substansinya bagaimana partai-partai ini memiliki komitmen keumatan dan itu komitmennya tolong dikuatkan nanti di dalam memilih capres dan cawapres di 2019," ucapnya.

Terakhir, dia mengatakan PA 212 ingin agar kelima partai yang diundang dalam pertemuan ini bersatu di Pemilu 2019 mendatang. Ia menegaskan sekali lagi kalau semua masukan tersebut akan dibicarkan lebih lanjut di internal partai melalui forum Rakernas.

"Ya tentu teman-teman Alumni 212 menghendaki agar partai-partai itu bersatu kemudian dalam waktu dekat bisa menyatakan koalisi di antara partai-partai yang memang diundang. Tapi bagaimana pun juga kembali lagi itu adalah keinginan dari para ulama yang kami hormati dan kami akan jadikan bahan pertimbangan yang sangat mendalam," kata dia menyudahi.