PKB Tolak Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi
- ANTARA Foto/Rosa Panggabean
VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Dita Indah Sari, menolak nama Mahfud MD dijadikan bakal calon wakil presiden untuk Joko Widodo.
Ia menegaskan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, akan lebih banyak memberikan manfaat bagi kemenangan Jokowi.
"Semua orang boleh dicalonkan dan mengajukan diri, sah-sah saja. Tapi kita harus menghitung cawapres mana yang akan memberikan manfaat semaksimal mungkin untuk Pak Jokowi," kata Dita saat dihubungi, Rabu, 11 Juli 2018.
Menurutnya, Mahfud bukan mewakili parpol. Sehingga akan lebih sulit mendapatkan dukungan dari parpol-parpol, terutama yang ada di koalisi. Lalu, Mahfud juga tak bisa disebut mewakili kalangan Nahdlatul Ulama yang merupakan unsur mayoritas dari umat Islam di Indonesia.
"Sehingga Pak Mahfud ini karakternya lebih akademisi, profesional. Manfaat politik yang bisa didapat Jokowi jadi minimal, kalau merekrut Pak Mahfud, baik secara politik maupun kultural keumatan. Itulah kenapa kami PKB tentu lebih menganggap Pak Jokowi mendapatkan manfaat lebih besar kalau mengambil Cak Imin," kata Dita.
Ia menjelaskan manfaat menjadikan Cak Imin Cawapres ada tiga, di antaranya mendapatkan partainya, pengikutnya yang diklaim mencapai suara partai 11 juta, dan dapat NU. "Jadi beli 1 dapat 3," kata Dita.
Cak Imin, menurut Dita, sangat penting agar bisa jadi jembatan bagi Jokowi berkomunikasi dengan umat Islam. Sehingga bisa mendapatkan kepercayaan umat Islam.
"Pak Jokowi sendiri kan bukan berlatar belakang Islam tapi beliau nasionalis. Jadi perlu pendamping yang menguatkan dia dari segi itu. Kalau Pak Mahfud bagi kami tak cukup kuat mewakili umat Islam. Beliau akademisi," tambah Dita.
Ia masih optimis Jokowi akan lebih memilih Muhaimin ketimbang Mahfud MD atau calon lainnya. Karenanya sejauh ini PKB belum bergeser dari Jokowi-Cak Imin.
"Sebetulnya dalam politik semua hal bisa dibicarakan, dinegosiasikan. Memang selama kita masih Join. Selama ada join calon lain tidak kita endorse," tegasnya. (ase)