Denny JA: Pilkada Selesai, Aura Pilpres 2019 Makin Terasa

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor urut tiga Sudrajat (kiri)-Ahmad Syaikhu (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi, usai perhelatan Pilkada serentak 2018, persaingan menuju Pilpres 2019 akan semakin terasa. Direktur Eksekutif LSI, Denny Januar Ali mengatakan, dalam Pilkada gelombang tiga tahun ini tak bisa dibantah aroma pilpres.

Denny mengatakan, dari 171 daerah, hanya pilkada tingkat provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang heboh dengan rasa Pilpres 2019. Bagi dia, baik di Jabar dan Jateng, ada dua pasangan calon yaitu Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan Sudirman Said-Ida Fauziah yang ingin ada pergantian presiden pada 2019.

"Mengapa hanya Jabar dan Jateng yang heboh di antara 171 pilkada serentak tahun ini? Jawabnya, karena di wilayah itu pilkada terasa pilpres. Dua kandidat, Asyik di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng tegas posisinya. Jika menang mereka mengusung #2019GantiPresiden," kata Denny JA dalam keterangannya, Minggu, 1 Juli 2018.

Bagi dia, melejitnya suara dua pasangan calon ini di Jabar dan Jateng dalam quick count oleh lembaga survei serta hitung resmi KPUD menjadi acuannya. Denny menganalisis, lonjakan suara dukungan ini terjadi karena pada sepekan sebelum hari pemungutan suara.

"Kebetulan di dua wilayah itu pula, lonjakan dukungan Asyik dan Sudirman-Ida sangat luar biasa pada seminggu terakhir. Di wilayah lain, walau ada pula kontroversi, tapi tidak dimobilisasi sedemikian rupa karena tak terasa pilpres," jelas Denny.

Baca: Hitung Cepat KPU: Pemenang Pilkada Sudah Terlihat

Meski tahapan Pilkada 'usai' karena tinggal menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) masing-masing daerah, persaingan menuju Pilpres 2019 akan makin kuat. Apalagi bila proses perlawanan dari pihak Asyik di Jabar terkait hasil quick count, persaingan menjelang pendaftaran pasangan capres dan calon wakil presiden pada awal Agustus akan panas.

"Pilkada memang sudah selesai. Namun, aura pilpres 2019 semakin terasa. Melihat begitu panasnya perlawanan di Jabar dan Jateng atas hasil quick count, juga mungkin atas hasil real count KPUD nanti, bersiaplah untuk pertarungan pilpres 2019 yang sengit," tuturnya.

Baca: Menebak Peta Koalisi Pilpres 2019 Usai Pilkada

Terkait lonjakan suara duet Asyik dan Sudirman-Ida karena ada beberapa variabel. Pertama, ia mengatakan kembali bila sepekan terakhir sebelum hari pencoblosan, terjadi mobilisasi dukungan yang efektif untuk Asyik di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng.

"Gerakan seminggu terakhir ini tak lagi terpantau oleh survei LSI Denny JA. Survei terakhir Denny JA di Jabar dan di Jateng, mengambil data sebelum seminggu terakhir. Tentu survei tak bisa membaca apa yang belum terjadi," tuturnya.

Kemudian, kedua ia memprediksi faktor kedua karena dalam mobilisasi tersebut, duet Asyik dan Sudirman-Ida mampu merebut suara pemilih yang masih mengambang atau swing voters. "Kedua, mobilisasi Asyik di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng berhasil mengambil mayoritas telak pemilih yang masih mengambang," sebutnya.

Dia mencontohkan dalam survei terakhir LSI Denny JA dalam Pilkada Jabar masih menyatakan perolehan Asyik masih rendah dengan 8,2 persen. Namun, perubahan signifikan terjadi saat quick count sejumlah lembaga survei saat hari pencoblosan Pilkada, Rabu, 27 Juni 2018.

"Dalam survei itu, dukungan Asyik masih sekitar 8,2 persen. Di data quick count, dukungan Asyik enam hari kemudian setelah publikasi survei menjadi 28-29 persen. Ada kenaikan Asyik sebesar 20 persen," jelas Denny.

Baca: Hitung KPU Rampung, Ganjar-Taj Yasin Pemenang Pilkada Jateng