Presiden PKS Ungkap Potensi JK Jadi Cawapres Jokowi Lagi

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Presiden Partai Keadlian Sejahtera, Sohibul Iman menceritakan pembicaraannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat bersilaturahim ke rumah dinas JK semalam. Ia mengaku juga membicarakan soal pilpres.

"Pertama, silaturahim Lebaran, karena saya enggak sempat ketemu Beliau saat Lebaran. Saya Lebaran di kampung soalnya," kata Sohibul melalui pesan singkat, Rabu 27 Juni 2018.

Ia mengatakan, mereka juga banyak berbincang soal kondisi sosial, ekonomi, dan politik terkini.

"Ini lebih pada obrolan informal, di mana politisi junior berguru pada politisi senior. Isinya tentu isu-isu penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Sohibul.

Ia mengungkapkan, mereka juga membahas soal pilkada, pileg, hingga pilpres. Bahkan, sempat mengobrol soal kemungkinan JK kembali menjadi Cawapres Joko Widodo.

"Saya juga candain Pak JK, 'Pak JK, kelihatannya yang paling aman buat pak Jokowi ambil pak JK jadi Cawapresnya' kata saya sambil senyum," ujar Sohibul.

JK pun ia ceritakan menjawab semua bergantung pada Mahkamah Konstitusi dan keluarga. Sebab, keluarga JK telah meminta agar JK beristirahat, setelah periodenya selesai.

"Beliau bilang ya ada yang punya ide itu tapi kan tergantung MK juga istri, anak dan cucu sudah minta saya untuk istirahat karena sudah lumayan umur juga kata beliau sambil terkekeh," kata Sohibul.

Menurut Sohibul, tak masalah jika JK menjadi Cawapres lagi, sebab Mahathir Mohamad di Malaysia pun masih bisa menjadi pemimpin negara kembali. Fenomena Mahatir memang membuat semua orang merasa muda dan siap untuk maju.

"Konon Pak Amien Rais juga mau maju, katanya sambil tertawa. Suasananya akrab, banyak guyon, tetapi isinya penting, serus santai, sersanlah," kata Sohibul. (asp)