SBY Cemas 'Operasi Hitam' BIN di Pilkada Jabar

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengantisipasi manuver ketidaknetralan aparat pemerintah yaitu Badan Intelejen Negara (BIN), Polri dan TNI di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. SBY berharap elemen-elemen tersebut bisa netral.

Hal tersebut disampaikan SBY dalam keterangan pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Hotel Santika, Bogor.

"Harapan saya, Negara, Pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral. Selama 10 tahun tentu saya mengenal BIN, TNI, Polri, selama 10 tahun itulah doktrin saya, BIN, TNI, Polri itu netral meski saya dulu capres 2009," ujar SBY, Sabtu 23 Juni 2018.

SBY memastikan, manuver oknum institusi sudah terjadi dan menjadi antisipasi pihaknya. Bahkan, SBY memastikan sangkaan tersebut bukan sebagai tuduhan kepada pasangan lain maupun partai politik. Lanjut dia, pihaknya juga menekankan seluruh tim pemenangan Deddy-Dedi untuk tetap mengedepankan aturan Pilkada.

"Yang saya sampaikan itu bukan isapan jempol, tidak (ada) niatan seorang SBY melebih-lebihkan, mendramatisasi, apalagi (melakukan) tuduh liar. Itu bukan DNA saya," katanya.

SBY menekankan selalu hati-hati berbicara. Bila memang ada ketidaknetralan aparat BIN, TNI, menurutnya itu memang benar adanya.

"Namanya organisasi BIN, Polri dan TNI itu baik. Saya hampir 30 tahun di wilayah itu dan kalau ada kesalahan, tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah petinggi-petingginya yang keblinger," sebutnya.