Gatot: Koalisi Umat Bersatu, Rakyat yang Menang

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengingatkan pentingnya persatuan umat Islam agar jangan sampai terkoyak. Menurutnya, persatuan umat Islam mendorong lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka.

“Sekarang semua tergantung kita bersatu kembali seperti perjuangkan kemerdekaan dengan semboyan merdeka atau mati," kata Gatot saat pengajian Ramadan yang digelar Pemuda Muhammadiyah di Universitas Uhamka, dalam keterangan tertulisnya, Senin malam, 28 Mei 2018.

Gatot menekankan pentingnya tingkatkan rasa persatuan lantaran saat ini terancam terkoyak. Momen mengingat proses perjuangan kemerdekaan dinilainya perlu untuk meningkatkan rasa persatuan tersebut. Ia menegaskan Indonesia punya dukungan kuat mengingat sebagai negara dengan penduduk mayoritas umat Islam.

"Kalau kita kembali ke masa nuansa kemerdekaan maka kita akan bersatu. Persatuan umat Islam dan nasionalis akan membawa kejayaan dan kebangkitan untuk negeri”, lanjut mantan Kepala Staf TNI AD itu.

Dia menambahkan, untuk menjaga rasa persatuan tersebut harus dibangun dengan dialog serta kesadaran kuat hidup bersama. Indonesia menurutnya harus bisa menjadi contoh negara dengan keberhasilan persatuan umat Islam. Hal ini dimulai dengan bersatunya partai-partai Islam dalam koalisi untuk kepentingan negara.

“Mari luruskan saf dan rapatkan barisan jaga Indonesia. Kita jangan memikirkan presiden dan wakil presidennya. Tetapi, bagaimana cara membentuk koalisi umat bersatu yang buat rakyat Indonesia ini yang menang. Satukan hati untuk Indonesia”, ujar Gatot

Dalam kesempatan itu, Gatot juga menyerukan penggunaan media sosial secara benar dan bijak. Kondisi media sosial ini dianggapnya bisa sebagai wadah untuk mempersatukan umat. Ia menyebut umat muslim bisa merujuk surat Al-Hujarat ayat 6, 11, dan 12 dalam penggunaan media sosial.

"Dalam surat itu, penting tabayun (klarifikasi), tidak mencela, menghina, atau tidak merendahkan orang lain," tutur Gatot.

Kemudian, dalam perkembangannya, ia berpesan agar postingan di sosial media harus sesuai ajaran agama dan etika. "Bagaimana sifat mencerahkan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk mewujudkan soliditas," sebut Gatot.