PAN: Tiga Pasang Capres-Cawapres Masih Memungkinkan

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam sebuah forum diskusi di Jakarta pada Sabtu, 5 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Partai Amanat Nasional atau PAN menyatakan bahwa potensi pembentukan koalisi alternatif yang disebut poros ketiga dalam pemilu presiden 2019, masih sangat mungkin. Poros alternatif itu dapat terwujud, apabila Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bersedia bergabung dengan PAN.

"Tiga pasangan (calon presiden dan wakil presiden) masih memungkinkan, tergantung Partai Demokrat mau gimana," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi dalam sebuah forum diskusi di Jakarta pada Sabtu 5 Mei 2018.

Sekarang, kata Yoga, masyarakat seolah-olah digiring dengan opini persaingan calon presiden hanya diikuti dua pasang, yaitu Joko Widodo dengan PDIP dan partai koalisinya, serta Prabowo Subianto yang diusung sekutu Partai Gerindra-PKS.

Padahal, jika mengacu perolehan kursi di Parleman, ketentuan presidential threshold 20 persen kursi dapat dibagi menjadi tiga poros atau tiga pasang calon.

"Karena kalau asumsinya, Gerindra-PKS sekarang 20,17 persen, kemudian PAN, PKB, dan Demokrat 27,85 persen, jadi masih memenuhi syarat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu; presidential threshold 20 persen atau 112 kursi DPR RI," ujarnya.

Bahkan, dalam kesempatan itu, Yoga juga sempat menyinggung kedekatan partainya dengan Partai Demokrat. Kedua partai, katanya, selain mempunyai kesamaan ideologi, yaitu nasionalis-religius, juga memiliki banyak kesamaan. "Kita (PAN) dengan Demokrat bukan lagi dekat, tapi melekat," ujarnya.

Partai Demokrat tak menolak kemungkinan itu, meski juga tak menyambut terlalu antusias. Partai Demokrat menyatakan, tidak menutup diri dengan partai lain untuk membentuk poros ketiga.

Tetapi, menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Didi Irawadi, semua tawaran atau ide itu masih dalam taraf wacana dan semua peluang dipertimbangkan. Sebab, ia berharap pencalonan mestinya juga berdampak positif pada elektoral Partai Demokrat.

"Meskipun poros ketiga kecil kemungkinan, makin banyak pilihan makin bagus untuk demokrasi dan partai-partai yang ada itu bagus juga. Saya mengajak kita, sahabat-sahabat partai yang ada untuk cerdas," katanya.