Siasat PSI Bisa Terkenal di Tengah Rendahnya Elektabilitas

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak mempersoalkan jika dari hasil survei yang dirilis lembaga survei baru-baru ini disebutkan bahwa partainya masih rendah dalam urusan elektabilitas.

Ketua Umum PSI, Grace Natalie, mengatakan maklum akan hasil survei tersebut. Menurutnya, elektabilitas berkaitan erat dengan tingkat popularitas partai di mata publik.
 
"Elektabilitas ini kan selalu terkait dengan tingkat keterkenalan. Selama 3,5 tahun terakhir kami fokus membangun infrastruktur," kata Grace di Kuta, Bali, Kamis 26 April 2018.

Menurutnya, membangun institusi partai bukan hal mudah di Indonesia. Untuk itu, ia dan segenap jajarannya di awal-awal pembentukan lebih memilih memfokuskan diri pada upaya lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Membangun partai politik di Indonesia itu paling sulit di dunia. Kami sebagai pendatang baru tidak punya pengalaman politik. Kami fokuskan seluruh energi dicurahkan ke sana agar lolos di verifikasi KPU," katanya.

Lantaran hal itu, Grace mengakui jika partainya belum gencar melakukan sosialisasi. Dia menganggap wajar pada titik itu partainya belum banyak dikenal publik. Kini, setelah dinyatakan sebagai partai peserta pemilu, Grace akan memulai sosialisasi partainya ke publik.

"Kami akan bekerja keras betul hingga akhir tahun ini agar bisa meningkatkan keterkenalan, karena secara substansi, PSI tidak punya masalah. Bahkan, publik yang sudah tahu kami mengapresiasi pembaruan politik yang kami lakukan," tuturnya.

"Kami akan kerja keras bagaimana publik bisa mengetahui apa yang kami kerjakan, karena gaya berpolitik semacam ini kan memang baru. Kami maklum kalau publik masih mencerna apa pembaruan politik yang kami lakukan," tambah Grace.

Salah satu cara yang akan dilakukannya untuk mendongkrak popularitas partainya adalah dengan cara-cara kreatif. Salah satunya adalah perekrutan calon legislatif melalui tim independen secara transparan. Dengan begitu, ia berharap mampu menggaet suara pemilih pada Pemilu 2019.

"Kami lakukan pakai cara-cara kreatif. Bagaimana menyikapi isu, bagaimana memberi tahu kepada masyarakat gaya modern berpolitik yang kami lakukan,” tuturnya. 

Dia menjelaskan, ada pilihan politik baru di saat orang muak dan benci dengan politik. Ada pilihan politik baru. “Di PSI, semua orang punya kesempatan sama menjadi caleg, meski tidak punya saudara di partai politik, tidak punya modal, itu kami punya sarananya," ujar Grace.