Diramal Tak Punya Masa Depan, PSI: Kami Optimis
- Twitter/@psi_id
VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Raja Juli Antoni, menanggapi hasil survei dari Cyrus Network terkait persepsi publik dalam pilihannya di Pemilu 2019.
Meski mempercayai hasil survei berlandaskan metode ilmiah, namun ia menyebut temuan Cyrus berbeda dengan temuan lembaga Poltracking yang menyebut elektabilitas partainya sebesar 1,1 persen.
Sementara Cyrus menyebut, respons publik terhadap PSI hanya dipilih 0,3 persen.
"Survei Poltracking misalkan, menyebut elektabilitas PSI sudah 1,1 persen. Terpaut 1 persen dari Perindo yang iklannya sudah berseliweran sejak 2-3 tahun lalu," ujar Antoni saat menyampaikan keterangan pers, Jumat, 20 April 2018.
Namun, Antoni tetap optimis, survei Cyrus Network yang menyebutkan partai pimpinan Grace Natalie ini ternyata dipercaya oleh kalangan muda atau milenial.
Setidaknya, kampanye partainya yang kerap mengindentikkan dengan kalangan muda berada di lima besar dibanding partai-partai yang seniornya.
PSI kalah dengan PDI P di urutas teratas dengan elektabilitas 23,3 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 8,2 persen dan Golkar 5,7 persen.
"Alhamdulillah kami dianggap siap mendekati anak muda, konstituen utama PSI, dibandingkan PKB, PKS, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP dan Hanura," ujar Toni.
Di sisi lain, Antoni meyakini partainya dapat menempatkan kader di parlemen sebagaimana disyaratkan Undang-Undang Pemilu minimal 4 persen suara.
Temuan survei Cyrus yang menempatkan PSI sebagai partai tidak akan pernah dipilih oleh responden akan membuat para kader lebih bekerja keras.
Dari 1.230 responden, terdapat 9,3 persen yang menyatakan PSI tidak akan dipilih di Pemilu 2019.
"Dulu hampir semua orang juga pesimis PSI lolos verifikasi KPU. Ternyata kami berhasil. Kami biasa dipandang sebelah mata. Tapi kami adalah generasi optimis. Kami optimis elektabilitas PSI akan terus naik," kata dia.
Sebelumnya, Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto, menyebut elektabilitas PSI yang tak lebih baik daripada Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang tergolong sama-sama partai baru peserta Pemilu 2019.
Dari segi elektabilitas, Perindo mendapat 4,3 persen dan menyodok di papan tengah. Sementara PSI di posisi buncit hanya 0,3 persen.
"Kasihan ini. Ini partai baru muncul, cuma publik paling besar tidak akan pilih di masa depan," kata Eko, Kamis, 19 April 2018. Baca selengkapnya PSI Diramal Tak Punya Masa Depan di Pemilu 2019