Debat Sengit Empat Cagub Sumatera Selatan

Debat kandidat putaran pertama Pilkada Sumatera Selatan 2018
Sumber :

VIVA – Empat pasangan calon pemilihan gubernur Sumatera Selatan berdebat sengit untuk memaparkan visi misi masing-masing yang diunggulkan. Keempat calon ini memaparkan visi misi itu dalam acara debat kandidat calon yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel di Hotel Novotel, Palembang, Rabu malam, 14 Maret 2018.

Pasangan nomor urut satu Herman Deru-Mawardi Yahya pada sesi pertama penyampaian visi misi menyinggung soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera Selatan saat ini rata-rata sedang di bawah nasional. Selain itu, Sumsel pun telah dicap sebagai daerah rawan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.
 
"Tentu butuh pelajaran politik yang harus kita berikan edukasi dari pemula sampai dewasa. Apalagi bicara soal infrastruktur. Yang terfokus saat ini hanya ke ibu kota Provinsi (Palembang), kita butuh pemerataan pembangunan. Kita tentu tahu, bagaimana, jalan lintas kabupaten, kami ingin berubah memperbaiki itu semua," kata Deru dalam debat kandidat.

Pasangan nomor urut dua, Aswari Rivai-Muhammad Irwansyah menyebutkan, visi misi mereka ingin menciptakan Sumsel baru yang maju.

Di mana menciptakan pemimpin yang bersih dan maju bersama masyarakat. Pembangunan infrastruktur pun menjadi sorotan mereka untuk melaksanakan pembangunan merata di seluruh pelosok.

"Sumsel sekarang sudah sangat luar biasa dan menjadi tuan rumah Asian Games. Tetapi, kami melihat di 17 kabupaten/kota hanya tersentral satu saja. Kami ingin menawarkan konsep keadilan merata. Kesejahteraan warga dengan baik," ucap Aswari.

Dalam waktu lima menit menyampaikan visi-misi, Muhammad Irwansyah, Wakil dari Aswari juga berkesempatan untuk memaparkan misi mereka.

"Tugas Wakil Gubernur adalah membantu Bapak Gubernur dan kedua tugas kami mendata. Karena tidak elok kami melangkah tanpa bersama untuk membuat apapun di Sumsel. Tetapi kita tidak tahu, masih ada anak yang tidak sekolah dan banyaknya pengangguran di Sumsel. Kami akan menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

Sementara itu, pasangan nomor urut tiga, Ishak Mekki-Yudha Pratomo mengungkap, visi misi mereka yakni menciptakan Sumsel mandiri dan cerdas serta pembangunan yang merata.
 
"Visi kami, menciptakan pemerataan pembangunan infrastruktur di mana-mana. Kami berikan target insya Allah satu tahun dituntaskan. Memperbaiki tata kelola pertanian ketahanan pangan melalui hilirisasi, pengelolaan bahan baku sawit dengan pihak ketiga," ujar Ishak.

"Kami juga memberikan bantuan kepada 50 ribu UMKM tanpa jaminan, tanpa bunga, Rp10 juta per UMKM. Selain itu membangun Sumsel berteknologi," imbuhnya.

Terakhir, pasangan nomor urut empat Dodi Reza Alex dan Giri Ramanda sempat menyinggung pasangan nomor urut satu Herman Deru karena menyebutkan kondisi IPM di Sumsel saat ini di bawah nasional. Menurut Dodi, berdasarkan data dari tahun 2016 dan 2017, Provinsi Sumatera Selatan menduduki posisi keempat IPM nasional.

"Perlu saya sampaikan, kepada pasangan nomor satu. Dari data yang saya pegang, Sumsel adalah urutan keempat Provinsi di Indonesia yang berhasil meretas IPM nasional. Memang kemiskinan masih ada, itu yang akan kami selesaikan," ucap putra tunggal Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.

Dodi pun menjanjikan akan melanjutkan program berobat gratis dan sekolah gratis yang selama ini diawali oleh ayahnya.

"Dengan jaminan dua tahun Sumsel bisa. Kami akan melanjutkan program gratis sekolah sampai perguruan tinggi dan berobat gratis. Dalam dua tahun jalan di Sumsel mulus 100 persen. Kami akan menjalankan program pemerajaan perkebunan gratis bagi petani, karet dan kopi seperti di Muba, kesejahteraan petani sawah dan pengairan. Dalam dua tahun Sumsel menjadi provinsi yang digital, menjadi akses seluruh layanan publik membuka seluasnya ke kaum milenial. Wifi akan sampai ke pelosok secara gratis, " paparnya. (one)