Mahfud MD Tak Ingin Jadi Cawapres Jokowi
- Antara/ Wahyu Putro A
VIVA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menanggapi santai soal kabar namanya masuk dalam bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo dalam pemilu tahun 2019.
Mahfud menganggap lumrah saja kalau belakangan yang santer berkembang ialah bursa calon wakil presiden (cawapres), bukan bursa calon presiden. Soalnya memang kandidat presidennya sejauh ini yang kuat cuma Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sehingga banyak kalangan berpandangan bahwa bursa cawapres lah yang lebih menarik dibincangkan.
"Ya, bagus juga karena saat ini kan banyak yang mau jadi cawapres. Namun saya tidak ingin jadi cawapres," kata Mahfud kepada wartawan ketika ditemui di Yogyakarta pada Senin, 5 Maret 2017.
Guru Besar pada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta itu mengaku sedang ingin fokus bekerja untuk memperbaiki bangsa Indonesia dan belum memikirkan hal yang lainnya. Dia ingin berkonsentrasi sebagai akademisi yang juga demi kebaikan negara.
Menteri Pertahanan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu pun berterus terang tak akan melakukan kegiatan aktif yang mengarah pada pencalonan sebagai cawapres. Namun, dia tak akan melarang kalau ada orang lain memasang poster atau baliho bergambar dirinya sebagai cawapres.
"Kan banyak ini cawapres yang sudah pasang baliho di mana-mana. Kalau saya tidak pasang, namun kalau orang mau memasang wajah saya, ya, tidak bisa saya larang," ujarnya.
Mahfud merasa sudah cukup berpengalaman dalam politik praktis, terutama dalam Pemilu Presiden tahun 2014. Sementara ini dia ingin menikmati dulu aktivitas sebagai akademisi dan menjauhi kegiatan-kegiatan politik praktis.
"Kalau ditanya alasannya tidak mau dicalonkan sebagai cawapres, saya berhak tidak menjawab alasannya. Ibarat saya ditawari bakso, dan saya tidak mau, kan tidak butuh memberikan alasan," katanya.