Bamsoet: Kalau JK Tak Boleh, Pasangan Jokowi-Prabowo Ideal

Presiden Jokowi bersama Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVA – Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menanggapi banyaknya tokoh potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo pada Pilpres 2019. Menurutnya, jangan sampai Jokowi menjadi beban.

"Kami melihat Pak Jokowi sekarang ini butuh cawapres yang bisa menambah elektoral dia ke atas. Jadi, harus ada nilai tambahnya, bukan malah jadi beban daripada Pak Jokowi," kata Bamsoet di gedung DPR, Jakarta, 26 Februari 2018.

Ia bahkan menilai pasangan Jokowi dan Prabowo Subianto juga ideal. Sebab, ia berharap tak ada lagi pertarungan tajam antara para capres. Ia khawatir pertarungan tajam tersebut akan menyisakan luka dan pemulihannya lama.

"Kalau Pak JK tidak boleh, maka yang ideal adalah pasangan Jokowi-Prabowo," kata Bamsoet.

Menurutnya, pada Pilpres 2014 terdapat pelajaran yang dipetik dalam 'pertarungan' antara Jokowi dan Prabowo. Selama dua tahun, perlu pemulihan antara Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. Akibatnya sangat memengaruhi kinerja pemerintahan.

"Paska pilpres kan agak stuck, tidak langsung bisa berlari karena ada di parlemen, ada perpecahan, ada KMP dan KIH, ya pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo," kata Bamsoet.

Ia mengatakan, ke depan dibutuhkan kesadaran untuk mendahulukan kepentingan rakyat dan mendorong pasangan yang minim potensi perpecahannya. Meski begitu, ia tetap menyerahkan cawapres pada Jokowi.

"Kami sadar betul bahwa banyak juga di luar yang potensial. Bagi kami, kewenangan menentukan cawapres ya Pak Jokowi. Sehingga kami tidak terlalu bermimpi muluk-muluk, yang penting kami titipkan bangsa ini kepada calon yang sudah kami dukung, Pak Jokowi. Terserah beliau mau menggandeng siapa sebagai cawapresnya," kata Bamsoet.