PKS Targetkan Dua Kali Lipat Perolehan Kursi di Pemilu 2019
- Dok. PKS
VIVA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar konsolidasi anggota legislatif dari perwakilan seluruh Indonesia untuk target kemenangan di Pemilu 2019. Partai dakwah ini menargetkan dua kali lipat perolehan kursi dari Pemilu 2014.
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menyampaikan hal tersebut saat rapat pleno istimewa di Yogyakarta yang dihadiri para anggota legislatif dari PKS. Ia berharap untuk daerah pemilihan dengan basis suara yang kuat mesti bisa tingkatkan dua kali lipat.
"Di dapil yang sudah ada kursi, haram hukumnya kursi PKS hilang. Dan ada wajib hukumnya dengan bertambah dua kali lipat. Apakah siap?" kata Jazuli kepada kader PKS yang disampaikan dalam keterangannya, Kamis, 15 Februari 2018.
Jazuli mengakui, memang bukan perkara mudah menargetkan dua kali lipat perolehan kursi. Selain kerja keras, harus ada komitmen dari seluruh anggota legislatif PKS.
Menurut dia, demi target Pemilu 2019, PKS juga punya strategi lain yaitu melakukan ekspansi sosialisasi ke daerah pemilihan yang belum punya kursi signifikan. "Bisa menang dua kali lipat dari dapil yang jadi basis suara PKS ya wajar. Ada strategi khusus yang kita siapkan untuk itu dan akan menjadi kejutan dari PKS," tuturnya.
Ia meminta seluruh anggota legislatif PKS bisa lebih aktif turun ke masyarakat terutama kalangan ulama. Cara ini dinilai bisa lebih efisien untuk mendongkrak elektabilitas partai.
Kapitalisasi 9 Capres
PKS juga punya strategi demi Pemilu 2019 yaitu sudah melakukan penetapan 9 calon presiden. Dengan terpilihnya 9 kader itu menjadi pembeda PKS dengan partai lainnya
"Kalau partai lain hanya punya satu capres atau cawapres PKS punya stok 9 capres dari kader-kader terbaik PKS yang telah teruji baik di pemerintahan maupun di lapangan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), bakal capres dari PKS jelas dituntut harus aktif, kreatif, serta inovatif berperan membantu pemenangan di Pemilu 2019.
"Kader PKS harus bisa mengkapitalisasi 9 capres ini karena akan punya dampak elektoral yang dahsyat untuk partai di Pemilu 2019," kata Jazuli. (mus)