Hanura Kubu Daryatmo Mau Islah tapi Sudding Jadi Sekjen Lagi
- ANTARA Foto/Reno Esnir
VIVA – Kepengurusan Partai Hanura kubu Daryatmo mengisyaratkan menginginkan islah atau perdamaian dengan kubu Oesman Sapta Odang (OSO). Namun mereka mensyaratkan islah itu mestilah mengembalikan posisi Syarifudin Suding sebagai Sekretaris Jenderal.
Masalahnya, kubu Daryatmo menuding pihak OSO tak beritikad baik untuk berdamai. Padahal, dalam pertemuan yang difasilitasi Wiranto, kedua kubu bersepakat untuk mengakhiri konflik dan berpedoman pada hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tahun 2016.
"Kita harus mengakhiri konflik ini agar Hanura menjadi partai yang solid. Kita menginginkan rekonsiliasi dengan sungguh sungguh, kenapa mereka (kubu OSO) enggak ingin sungguh-sungguh," kata Dadang Rusdiana, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura kubu Daryatmo, di Jakarta pada Jumat, 26 Januari 2018.
Dadang mengingatkan kesepakatan untuk berpedoman pada Munaslub tahun 2016 dengan OSO sebagai Ketua Umum dan Syarifudin Suding sebagai Sekretaris Jenderal. Tapi kubu OSO berkukuh berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM dengan OSO sebagai Ketua Umum dan Harry Lontung selaku Sekretaris Jenderal. "Itu enggak adil," katanya.
Kubu Daryatmo mendesak Syarifudin Suding dikembalikan sebagai Sekretaris Jenderal sebagai jalan tengah agar kedua kubu bisa berdamai. "Walau pun Pak OSO sudah dipecat, diberikan mosi tidak percaya, kita mengakui dalam konteks islah ini (OSO) Ketua Umumnya. Enggak apa-apa Pak OSO, walau ada penolakan besar, kita tentu minta Pak Suding Sekjennya. Adil kan."
Anggota Komisi X DPR RI itu mengingatkan juga dalam pertemuan yang difasilitasi Wiranyo disepakati bahwa kedua kubu tidak saling memecat. Sayangnya, Dadang menuding kubu OSO masih memecati sejumlah pengurus yang ikut Munaslub. "Itu tentu kita anggap bukan upaya sungguh sungguh," ujarnya. (mus)