Siswi SMP di Bali Tewas usai Bercinta dengan Pacarnya

Ilustrasi jenazah.
Sumber :
  • REUTERS/Yuriko Nakao

VIVA – Seorang siswi asal Kabupaten Tabanan di Bali, meregang nyawa usai berhubungan badan dengan pacarnya berinisial GDW. Pelajar berusia 14 tahun berinisial LDS itu diduga tewas di kamar indekos pacarnya yang berusia 26 tahun, sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tabanan.

Cerita pilu itu bermula, ketika keduanya menjalin komunikasi melalui pesan di BlackBerry Messenger pada November 2017. Dari sana, mereka terlihat menyukai satu sama lain, sehingga berkomitmen menjalin hubungan asmara.

Pada Minggu 21 Januari 2018, keduanya berjanji untuk bertemu di air terjun Singsing Agin, Selemadeg, Tabanan. Kedua sejoli yang dimabuk asmara itu bertemu. Mereka akhirnya memutuskan singgah di kamar indekos GDW di Jalan Debes, Dangi Carik, Desa Fajan Peken, Tabanan.

"Sesampainya di kamar kos GDW, mereka sempat ngobrol-ngobrol sambil nonton televisi," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Tabanan, AKP I Putu Oka Suyasa, kepada wartawan pada Senin 22 Januari 2018.

Setelah itu, mereka berumbu mesra hingga terjadilah adegan layak sensor. Mereka melakukannya dua kali. Pada hubungan laiknya suami istri yang pertama tak ada masalah dan kejanggalan dari diri LDS. Namun, usai berhubungan kedua baru timbul kejanggalan.

Terjadi pendarahan pada kelamin LDS. Namun, GDW mengira hal itu wajar sebagai perawan yang baru melakukan hubungan seksual. GDW pergi ke kamar mandi membiarkan kekasihnya yang mengalami pendarahan hebat.

Usai dari kamar mandi, GDW melihat kekasihnya sudah tak berdaya. Ia berupaya sekuat tenaga membangunkan kekasihnya itu. Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa LDS ke rumah sakit terdekat.

"Korban sudah tak sadarkan diri, saat GDW balik dari kamar mandi. Akhirnya, dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Tabanan sekitar pukul 15.30 WITA" ujarnya.

Sayang nyawanya tak tertolong. Saat tiba di rumah sakit LDS sudah tak bernyawa. Dokter menduga ia telah meregang nyawa sekitar 30 menit, sebelum dibawa ke rumah sakit akibat pendarahan hebat di kelaminnya. Guna penanganan dan autopsi, jasad korban dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar.