Jokowi Yakin Bendungan Raknamo Bisa Makmurkan Warga NTT

Joko Widodo di NTT
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA.co.id

VIVA – Presiden Joko Widodo, meresmikan Bendungan Raknamo, di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT.

Bendungan ini, menjadi salah satu yang terbesar di provinsi itu dengan daya tampung air hingga 14 juta meter kubik. Dengan adanya bendungan ini, Jokowi berharap masalah air bisa teratasi.

“Problem utama di provinsi ini sebenarnya hanya satu, kalau bisa kita selesaikan, air. Di sudut mana pun NTT ini, kalau bisa menyelesaikan ini (air) kesejahteraan, kemakmuran ekonomi pasti akan naik,” ujar Presiden Jokowi, Selasa 9 Januari 2017, seperti dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang merupakan satu dari tujuh bendungan yang dibangun di NTT untuk mengatasi kelangkaan air.

Enam bendungan lainnya adalah Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Flores,  Bendungan Kolhua di Kota Kupang, dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.

"Hari ini kita semua masyarakat Kupang, masyarakat NTT pasti bersukacita, berbahagia sekali karena Bendungan Raknamo yang kita nanti-nantikan sejak lama sudah akan segera dimulai proses pengisian airnya," kata Jokowi.

Jokowi memuji pembangunan bendungan yang terbilang cepat. Hanya dalam waktu tiga tahun sejak dicanangkan pada bulan Desember 2014.

"Alhamdulillah pembangunan Bendungan Raknamo berjalan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Sekali lagi ini tentu hasil kerja keras siang dan malam dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, kerja keras dari Pak Gubernur dan seluruh bupati dan wali kota yang ada di sekitar bendungan ini," jelasnya.

Ada banyak keuntungan, menurut Jokowi, yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Di antaranya menghasilkan air baku sebanyak 0,1 meter kubik per detik, menghasilkan listrik sebesar 0,22 MW, hingga irigasi 1.250 hektar sawah.

"Sehingga masyarakat merasakan manfaat dari jaringan irigasi yang ada. Dan air itu mengalir dan dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitasnya di sawah-sawah mereka," lanjut Presiden.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur kali ini, Presiden juga meresmikan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka.

Presiden pun berharap pemerintah daerah bersama masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar bendungan maupun kawasan perbatasan.

"Saya titip pada Pak Gubernur, Pak Bupati, dan juga masyarakat sekitar bendungan dan perbatasan untuk ikut menjaga, merawat infrastruktur ini dengan baik," ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.