Amankan Pilwalkot Malang, Personel Intelijen Disebar

Polisi RW di Kota Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA – Kota Malang memasuki tahun pesta demokrasi tahun ini karena akan memilih pemimpin untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polisi RW (Rukun Warga) diterjunkan.

Inovasi ini baru pertama kali di Kota Malang di mana sebanyak 1.500 personel polisi RW dari Polres Malang Kota akan ditempatkan di setiap RW di kota tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Besar Asfuri menuturkan, polisi RW ini bertugas sebagai intelijen dan melaporkan kondisi keamanan di masing-masing RW.

"Menjelang pilkada, keamanan perlu ditingkatkan. Ini satu langkah inovatif. Satu polisi ditugaskan di masing-masing RW," kata Asfuri, di Malang, Jawa Timur, Senin, 8 Januari 2018.

Ia juga mengatakan suasana aman dan kondusif harus tetap terjaga. Kota Malang selain melakukan pemilihan wali kota, juga akan melakukan pemilihan Gubernur Jawa Timur. Potensi gangguan keamanan harus dicegah sedini mungkin.

"Seluruh elemen. Mulai dari masyarakat di lingkungan RW hingga tokoh agama harus diajak untuk berinteraksi. Fungsi intelijen mengawasi potensi konflik pilkada harus dengan cepat menginformasikan ke pimpinan," papar Asfuri.

Ia berpesan polisi RW harus berada pada fungsinya sebagai pengayom masyarakat dan menjaga keamanan. Selama pilkada bertindak netral.

Dilarang mendukung salah satu pasangan calon atau menjadi juru kampanye.

"Nanti setiap tiga bulan akan dilakukan evaluasi. Indikator penilaiannya meliputi tingkat kunjungan langsung ke masyarakat, frekuensi laporan, serta inovasi yang dibuat. Yang sudah menjalankan sesuai dengan fungsi akan kita beri penghargaan," ujar Asfuri.

Sejauh ini ada tiga pasangan calon yang segera mendaftar ke KPU Kota Malang terdiri dari dua calon petahana. Wali Kota Malang Moch. Anton maju bersama Syamsul Mahmud dengan diusung PKB dan PKS.

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji maju bersama Sofyan Edi diusung Demokrat dan Golkar. Selain itu, Ya'qud Ananda Gudban maju bersama Ahmad Wanedi, diusung PDIP, PPP, Nasdem, PAN, dan Hanura.