Jadi Korban Kampanye Hitam, PDIP Tetap Dampingi Azwar Anas
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Kabar pengunduran diri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dari bursa pencalonan calon wakil gubernur Jawa Timur diyakini Partai PDI Perjuangan sebagai dampak dari praktik kampanye hitam yang kerap terjadi jelang pertarungan Pilkada.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, Abdullah Azwar Anas adalah korban dari praktik politik hitam yang sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tertentu jelang pendaftaran calon.
"Maka kepada Pak Abdullah Azwar Anas kami minta untuk tetap tegar, dan datanglah ke rakyat. Karena apa pun kesatuan dengan rakyat adalah kekuatan yang sehebat-hebatnya dari apapun," kata Hasto usai menemui Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu 6 Januari 2018.
Ia meyakini, beredarnya foto-foto syur tentang Azwar Anas itu memiliki kaitan erat dengan kekhawatiran lawan politik pasangan Syaefullah Yusuf - Azwar Anas pada pilkada mendatang. Ia berharap kepada masyarakat Jawa Timur untuk tidak percaya dengan praktik politik hitam yang mendera Bupati Banyuwangi tersebut.
"Kita bisa melihat, kalau ada yang tidak percaya dengan prestasi Azwar Anas silahkan datang ke Banyuwangi. Di mana sebagai daerah yang dulu tidak diperhitungkan, sekarang tiba-tiba berubah dengan cepat, rakyatnya memiliki kehidupan yang lebih baik, tetapi kemudian hanya gara-gara kekuasaan lalu ada yang menggunakan cara-cara yg keji, meskipun kami tidak percaya pada foto-foto yang beredar itu," tuturnya.
Meskipun tengah mendapatkan serangan, Lebih jauh Hasto tegaskan, partainya akan tetap mendampingi Azwar Anas untuk berkonsentrasi pada kepemimpinannya di Banyuwangi ke depan.
"Kami melihat dalam keseharian, pengenalan kami dengan Pak Azwar Anas dia orang baik, dia orang jujur yang menolak berbagai bentuk suap demi kekuasaan untuk rakyatnya itu. Jadi kami masih mempertimbangkan, meskipun ini tidak mudah bagi PDI Perjuangan, tetapi kami akan tetap mendampingi bapak Azwar Anas," kata Hasto.