Sepuluh Korban Speedboat di Banyuasin Ditemukan Tewas

Tim SAR mengevakuasi sepuluh korban speedboat tenggelam akibat dihantam ombak tinggi di perairan Tanjung Sere, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Kamis tengah malam, 4 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Aji YK Putra

VIVA – Sepuluh orang korban speedboat tenggelam akibat dihantam ombak tinggi di perairan Tanjung Sere, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ditemukan tewas sekira satu kilometer dari lokasi kejadian. 

Tim SAR awalnya sempat menghentikan pencarian para korban pada Kamis tengah malam, karena cuaca buruk dan lokasi gelap. Namun, tim mendapatkan informasi tentang sesosok mayat yang mengapung di perairan yang berjarak satu kilometer dari lokasi kecelakaan.

Pencarian akhirnya dilanjutkan, sehingga mendapati korban jenazah pertama berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri mengenakan celana jin kuning dan baju warna hitam. Setelah itu mayat kedua ditemukan berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri menggunakan celana jin dan baju putih abu-abu.

"Dari dua korban, kami terus cari dan mendapatkan sepuluh korban. Semuanya sudah tewas, tinggal satu korban lagi yang belum ditemukan," kata Rio Taufan, kepala bagian Hubungan Badan SAR Nasional Palembang, pada Jumat, 5 Januari 2018.

Kesepuluh jenazah itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palembang untuk diidentifikasi oleh tim disaster victim identification. Setelah proses identifikasi, semua jenazah diserahkan kepada keluarga. Tim SAR masih mencari satu lagi korban kecelakaan kapal motor cepat itu.

Speedboat atau perahu motor cepat yang mengangkut 55 orang dihantam ombak di perairan Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu malam, 3 Januari 2018. Awalnya dua penumpang ditemukan tewas dan sebelas yang lain masih hilang.

Para penumpang speedboat bernama Awet Muda itu adalah warga Kabupaten Musi Banyuasin. Kapal bertolak dari primer 2 Karang Agung di Musi Banyuasin dengan tujuan Palembang. Di perairan Banyuasin, kapal itu dihantam ombak tinggi sehingga lambung kapal patah lalu terbalik.