Video Penembakan: Awas Tentara

Sebagian kecil anggota kelompok bersenjata dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat memamerkan senjata yang dimilikinya di kawasan tembagapura, November 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/tpnpbnews

VIVA – Sebuah video yang menampilkan aksi kelompok bersenjata di Papua, menembaki aparat keamanan yang sedang berkonvoi di kawasan tambang PT Freeport Indonesia muncul di linimassa Twitter.

Video berdurasi 01.36 detik itu, diunggah oleh akun @westpapuamedia, Kamis 4 Januari 2018 dan telah mendapatkan sedikitnya 541 kali penayangan.

Aksi penembakan aparat keamanan yang sedang menggunakan mobil Freeport disebutkan, terjadi pada 1 Januari 2018, pada pukul 08.00. Kejadian itu terjadi di Mile 61 jalur tambang Freeport.

Terlihat dalam video itu, perekam gambar mengendap di balik rerumputan yang berada dekat dengan jalan tambang. Sejumlah percakapan menggunakan bahasa tradisional terdengar dari video itu.

Tak lama setelah itu, ketika muncul konvoi kendaraan, letupan senjata api memekakkan telinga terdengar di video. "Awas tentara," ujar sebuah suara yang terdengar dari video.

Sepertinya, dalam video penembakan itu, konvoi mobil yang disebutkan membawa sejumlah aparat keamanan tak melakukan pembalasan. Mereka melaju kencang dan meninggalkan para penembaknya.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan siapa para perekam video dan pelaku penembakan tersebut. Namun, bisa disimak di bawah ini.

Konflik di tanah Papua yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok bersenjata telah berlangsung puluhan tahun. Bahkan, kelompok yang menamai diri sebagai Organisasi Papua Merdeka telah menyatakan perang dengan Indonesia.

"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke," ujar Puron Wenda pada akhir Mei 2015. Pimpinan Organisasi Papua Merdeka di Kabupaten Lanny Jaya.

Tak diketahui sampai kapan konflik ini berlangsung. Namun, muncul sejumlah aroma tak sedap lain di balik perang bersenjata itu. Simak di laporan berikut, Membaca Proyek 'Perang' di Tanah Papua.

Terlepas itu, tekanan kelompok bersenjata di Papua, sepertinya belum dianggap serius oleh Polri. Meski mengaku waspada, namun serangan dan penembakan para OPM, diyakini tidak akan memberi dampak luar biasa.

"Negara Indonesia ini kekuatan TNI-Polri jauh lebih besar daripada mereka. Saya mantan Kapolda Papua, saya tahu. (Jadi) kami hadapi," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.