Kisah Tiga Dara Diajak Menginap oleh Presiden Jokowi

Tiga gadis asal Madiun yang diajak menginap Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Kepresidenan RI

VIVA – Presiden Joko Widodo dan keluarga menghabiskan malam tahun baru 2018 di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Menariknya, tidak hanya keluarga inti dan rombongan, mantan gubernur DKI itu juga mengajak tiga perempuan asal Madiun untuk menginap.

Seperti yang dikisahkan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam siaran persnya. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam, 31 Desember 2017, beberapa saat sebelum pergantian tahun.

Ratusan orang berkumpul di depan Gedung Agung, hanya untuk bisa melihat Presiden Jokowi. Menyaksikan pemandangan itu, Jokowi memerintahkan ajudannya, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin, untuk mengajak warga masuk.

Warga dipersilakan mengambil foto dan berfoto bersama dengan Kepala Negara. Awalnya, yang diundang adalah 70 orang. Namun karena membeludak, maka yang ikut lebih kurang 250 warga.

Di antara ratusan warga itu, ada tiga perempuan yang menjadi perhatian. Ketiganya diketahui bernama Bunga, Arin dan Hafsah. Mereka berasal dari Madiun, Jawa Timur.

Ketiga perempuan yang baru tamat SMA ini hanya memegang uang saku Rp150 ribu. Mereka memang bermaksud untuk berlibur dan merayakan pergantian tahun di Yogyakarta.

"Enggak tahu kalau ada (Presiden Jokowi). Tahunya pas nanya orang, 'ini kenapa kok ramai? Terus orangnya jawab, ‘ada Pak Jokowi.' Kami lalu antre. Sampai desak-desakan dan diinjak kakinya,” jelas Arin.

Mereka tiba di Yogyakarta pada Minggu 31 Desember 2017 pukul 13.00 WIB. Karena tidak memiliki kerabat atau tempat menginap, ketiganya mengaku sempat mandi di sebuah rumah sakit yang berada tidak jauh dari Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Bunga mengaku, tidak pernah membayangkan bisa berjumpa, apalagi sampai berfoto dengan Presiden Jokowi. "Senang, deg-degan. Rasanya enggak percaya, kayak mimpi," katanya.

Di hadapan Jokowi, mereka meminta didoakan agar bisa lulus masuk Universitas Gajah Mada Yogyakarta, yang menjadi cita-cita ketiganya.

Jokowi mengamini keinginan tersebut. Setelah berfoto dengan Jokowi, Hafsah menelepon ibunya soal mereka bertemu dan berfoto dengan Kepala Negara. Menurutnya, sang ibu sampai menangis mendengar kabar itu.

Setelah menyantap makan malam hidangan dari Presiden dan berkeliling, ketiganya mengaku tidak tahu harus menginap di mana. "Masjid bisa, yang penting nanti istirahat," kata Hafsah.

Kisah ketiga perempuan ini pun sampai ke telinga Presiden Jokowi. Seketika itu juga, Jokowi memerintahkan Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, Saifulah, untuk menjemput ketiganya agar menginap di Istana Kepresidenan.

“Hubungi mereka dan siapkan kamar untuk mereka menginap,” tutur Presiden.

Akhirnya pada Senin 1 Januari 2018 pukul 00.30 WIB, mereka bertiga kembali ke Gedung Agung, setelah dihubungi melalui telepon.

Sebenarnya mereka tidak tahu, untuk apa kembali ke Gedung Agung. “Saat diminta identitas di ruang piket, kok mengisi keperluan menginap,” kata Arin sempat heran.

Setelah ditunjukkan kamarnya di kamar 004 Wisma Negara, mereka pun masih belum percaya. “Kewel (bergetar),” ungkap Hafsah.

Arin merupakan siswi SMA Negeri 5 Madiun. Ayahnya berprofesi sebagai pengemudi becak, dan ibunya adalah ibu rumah tangga.

Sementara, Bunga siswi SMA Negeri 6 Madiun. Ibunya telah tiada dan ayahnya bekerja sebagai montir. Hafsah adalah siswi SMK Negeri 3 Madiun. Ayahnya di Cirebon berjualan batu alam, dan ibunya adalah ibu rumah tangga. (ase)