Peringatan Tsunami Gempa Tasikmalaya Dicabut

Gempa Tasikmalaya
Sumber :
  • ANTARA Foto/Adeng Bustomi

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mencabut peringatan tsunami di berbagai daerah Pulau Jawa akibat dampak gempa yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kekuatan 6,9 SR pada Jumat malam, 15 Desember 2017.

Menurut Kepala BMKG  Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers yang digelar pada Sabtu dini hari, 16 Desember 2017, gempa awal memang terdeteksi dengan kekuatan 7,3 SR. Namun dari hasil analisis, kekuatan yang tercatat dari hasil pembaharuan, gempa terjadi dengan kekuatan 6,9 SR pada kedalaman 107 km. Pusat gempa berada berada di 7,75 LS dan 108,11 BT dengan posisi 11 km arah barat daya dari Tasikmalaya.

Setelah kurang lebih 2,5 jam, pada pukul 02.20 WIB, Sabtu, 16 Desember 2017, peringatan tsunami akhirnya dicabut BMKG.

Sebelumnya wilayah yang berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Level waspada atau paling rendah dan Siaga, bila gelombang terjadi 3 meter. Level Awas bila ketinggian lebih dari 3 meter,

Tapi menurut Dwikorita, tsunami terjadi pada level Waspada dan hanya 1/2 meter di selatan Jawa Barat, Jateng dan DIY. Dan hingga 02.14 Wib, telah terjadi tiga kali gempa susulan, 3,2 SR, 3,4 SR dan 3,2 SR. Artinya magnitute ini drop segera dan energi sudah makin melemah atau stabil.

"BMKG tetap memonitor gempa susulan, sampai 2 jam, datangnya tsunami tidak terpantau ada tidak ada gempa susulan lagi," katanya.

Dari dampak hasil analisa tingkat guncangan, intensitas dirasakan sekitar Tasikmalaya dengan kekuatan 5-6 MMI atau menengah sampai kuat.

"Di sekitar Jawa Barat dengan kekuatan 3-4 MMI, selain Tasik kekuatannya lebih rendah. Sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG, cukup teras di Bandung, Kebumen, Karangkates, intesitas tidak smpai 3-4 MMI," katanya.

Jadi, kekuatan gempa paling tinggi berada di Tasikmalaya. Sementara di Jakarta dan Depok tidak lebih dari 2 MMI. Juga di Ngawai, Ngajuk tidak lebih dari 2 MMI.

"Ini lebih rendah karena jauh dari pusat gempa. Selain pengamatan dari seismometer juga melakukan pengamatan alat sensor mengamati tidak terjadai perubahan air laut seperti di Pangadaran dan Pacitan," katanya.

Dari rekaman, sampai peringatan akhir tidak terekam  ada kenaikan gelombang. Sehingga pada pukul 02.20 Wib, tidak ada gempa susulan dan perubahan air laut, sehingga peringatan tsunami diakhiri.

"Masyarakat diminta kembali ke tempat masing-masing. Kami masyarakat mengikuti arahan BPBD dan petugas setempat, informasi BMKG, jangan terpancing isu tidak benar. Tapi juga tetap waspada pada hari berikutnya dan tetap tenang," katanya.