Gempa Tasik, Warga Pantai Selatan Yogya Mengungsi

Kondisi mesjid Al Kautsar di Salawu Kab.Tasikmalaya setelah gempa
Sumber :
  • Twitter @Iiprohmat94

VIVA – Akibat gempa 6,9 Skala Richter, warga di kawasan pantai selatan Yogyakarta sempat mengungsi di tempat yang aman. Tapi, saat ini warga sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Getaran cukup besar dan kami memutuskan untuk cari tempat yang aman," kata Sarek warga Pantai Samas, Yogyakarta, Sabtu dini hari, 16 Desember 2017.

Gempa kali ini kata warga Dusun Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, merupakan gempa yang terbesar sehingga warga keluar rumah dan mencari tempat yang aman.

"Habis gempa ada info potensi tsunami, kami cari tempat yang aman," katanya.

Sarek mengaku, tak ada kerusakan pada rumah warga akibat gempa tersebut. Namun, warga tetap berada di luar rumah untuk berjaga-jaga.

"Ya warga tetap takut dengan bencana tsunami," katanya.

Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Susanto mengatakan air laut surut, namun penurunan air laut dirasakan tetap normal.

"Tidak ada tanda-tanda tsunami," ujarnya.

Gempa dengan guncangan tinggi juga terasa di Garut, Jawa Barat. Ahmad (32), warga Lampegan, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Garut Kota, mengatakan, akibat gempa rumahnya mengalami retak-retak. Saat terjadi gempa, warga berhamburan keluar rumah karena gempa berlangsung cukup lama.

"Warga juga masih di luar rumah, rumah saya retak-retak," ujarnya, Sabtu 16 Desember 2017.

Hal yang sama disampaikan Femi (28), warga Kecamatan Singajaya Garut, dengan getaran yang cukup lama.

"Rumah saya sampai retak-retak, " ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan VIVA, gempa awalnya terasa bergoyang, makin lama makin kencang dan berlangsung cukup lama. Saat gempa masih terjadi aliran listrik mati. Sejauh ini belum ada laporan adanya kerusakan bangunan maupun korban.