Cempaka Reda Lahir Dahlia, Ini Dampaknya Menurut BMKG
- ANTARA Foto/Budi Candra Setya
VIVA – Bibit siklon tropis terpantau muncul di sebelah barat daya Bengkulu. Kekuatannya yang terus mengalami peningkatan jadi siklon tropis terjadi pada pukul 19.00 WIB. Siklon tropis ini memiliki nama Dahlia.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis Dahlia berada pada posisi 8,2 Lintang Selatan dan 100,8 Bujur Timur atau sekira 470 kilometer sebelah selatan Bengkulu, dengan pergerakan ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
"Lahirnya siklon tropis Dahlia akan berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi kilat atau petir di beberapa wilayah di Indonesia," kata Hary Tirto Djatmiko, Kabag Humas BMKG, dalam keterangannya, Rabu malam, 29 November 2017.
Dijelaskan, dampak yang ditimbulkan seperti hujan sedang hingga lebat di pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian selatan. Lalu angin kencang 36 km per jam di pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Serta gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter di Perairan Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia barat, Aceh, hingga Kepulauan Mentawai.
"Potensinya tentu saja genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat, terutama di daerah rawan banjir dan longsor terutama di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan," katanya.
Cempaka Reda
Sementara itu, siklon tropis Cempaka di selatan Jawa yang sebelumnya dikhawatirkan kini telah melemah alias reda menjadi depresi tropis atau eks-Cempaka. Hal ini diutarakan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat memberikan keterangan, Rabu Sore.
Dampak dari eks-siklon tropis Cempaka dikatakan masih memberi pengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di selatan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok.
"Eks-siklon tropis itu (Cempaka) menyebabkan angin kencang hingga 36 km per jam yang berpotensi di wilayah selatan Jawa. Sementara untuk kondisi perairan, menyebabkan gelombang tinggi 2,5 sampai empat meter di perairan selatan Banten hingga selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa," katanya.
Sebelumnya, siklon tropis Cempaka mengakibatkan hujan dengan intensitas lebat di wilayah Yogyakarta dan Pacitan yang mengakibatkan banjir. Berdasarkan hasil analisis BMKG, curah hujan di Yogyakarta dan Pacitan tergolong ekstrem.