Menko PMK Apresiasi 40 Karya Inovasi Layanan Publik
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA – Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) merupakan inisiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Melalui gerakan ini, Kemenko PMK memberikan apresiasi terhadap karya inovasi dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah.
Penghargaan yang diberikan langsung oleh Menko PMK, Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo itu diberikan dalam acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN RM) di Stadion Manahan, Surakarta pada (25/7/2017) lalu.
Dalam sambutannya, Menko PMK mengatakan GNRM memang mampu memberikan dorongan dan apresiasi terhadap setiap inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dorongan yang dimaksud, menurutnya, termasuk dukungan dari sisi kebijakan. Adapun inovasi yang mendapat penghargaan dari Kemenko PMK diantaranya, yaitu
1. PELUK MY DARLING (Perawatan Luka Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing) yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah.
2. Si Jempol (Sistem Informasi Jaringan Elektronik Medik Pasien Online) yang digagas Pemkab Tangerang.
3. SALEMPANG MERA (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Tim Samurai ODGJ) oleh Pemkab Sampang.
4. Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas yang dilakukan Pemprov Bali.
5. PANTASI MART (Pusat Pengadaan Fasilitas Sanitasi Masyarakat) yang digulirkan Pemkab Sumedang.
6. PATUH SELAM (Pelayanan Administrasi Terpadu Kelurahan Selat Dalam) oleh Pemkab Kapuas.
7. TETAP BERKEMAS (Tetap Lestari Berdayakan Kelompok Masyarakat) yang diselenggarakan Pemkab Hulu Sungai Selatan.
8. JUS MELON (Ijin Usaha Mikro melalui Online) di Pemkot Semarang;Lorong Sehat (Longset) yang ada di Pemkot Makassar.
9. LASITER AMB (Layanan Transportasi Terpadu Angkutan Masyarakat Bintuni) yang diprogramkan Pemkab Bintuni.
PELUK MY DARLING yang diciptakan RSUD Kelet Jepara misalnya, melakukan upaya penyembuhan kepada penderita kusta dengan memberdayakan sumber daya alam di sekitar rumah sakit. Artinya, pasien tidak hanya diobati di kamar rumah sakit, tapi dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya. Melalui cara itu, ternyata pasien pasien lebih enjoy. Secara psikologis lebih senang dan membantu proses kesembuhan lebih cepat. Dari yang biasanya enam sampai tujuh bulan, menjadi tiga bulan saja.
Sementara Pantasi Mart adalah Minimarket sebagai pusat pengadaan fasilitas sanitasi masyarakat yang diketuai oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, dengan pelaksana harian yaitu unsur Dinas Kesehatan Kab. Sumedang. Manfaat utama dari inovasi tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai model sarana air minum dan sanitasi, dengan cara pembayaran yang disesuaikan kemampuan.
Sebagai informasi, 40 Inovasi Pelayanan Publik mewakili kombinasi dari kategori, kluster lembaga, dan kewilayahan yang bertujuan kualitas dan keterwakilan. Untuk Kategori, indikatornya ialah pelayanan langsung, tatakelola pemerintahan, dan perubahan sosial. Adapun Kluster lembaga terdiri dari Kementerian/ Lembaga, Kabupaten. Kota dan BUMN. Sementara untuk kewilayahan terdiri dari Kelompok A (Sumatera, Jawa dan Bali), B (Kalimantan dan Sulawesi) serta C (Maluku, Nusa Tenggara dan Papua). (webtorial)