Pencekok Alkohol pada Hewan di Taman Safari Minta Maaf

Pengunjung Taman Safari mencekoki hewan dengan minuman air keras
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Belum lama ini, warganet dibikin geram dengan kelakukan muda-mudi di Taman Safari Indonesia (TSI). Betapa tidak, tanpa rasa bersalah mereka mencekoki beberapa hewan di sana dengan cairan yang ada dalam botol bertulis Anggur Merah Cap Orang Tua. Diduga minuman tersebut adalah minuman keras yang mengandung alkohol sebesar 14 persen.

Salah satu pelaku sempat merekam video aktivitas mereka tersebut dan mengunggahnya di akun media sosial pribadinya. Video tersebut pun viral di internet dan banyak orang yang kemudian mengecam aksi tak bertanggung jawab tersebut.

Tak lama setelahnya, akun Instagram @lambe_lamis mengunggah ucapan permintaan maaf dari salah seorang pelaku yang ada di video tersebut.

"Saya atas nama pribadi yg merekam kejadian tadi siang di Safari Indonesia, meminta maaf sebesar2nya ats tindakan td siang yg sudah viral," tulis pemilik akun @alyccaaa.

"Terimakasih sudah mengingatkan ttg kebodohan saya dan teman saya @philipbiondi, akan sy jadikan pelajaran berarti kedepannya...maaf atas kejadian yg sy rekam tadi siang... . Jika berkenan Mohon diMaafkan... krn bagaimanapun saya juga manusia, yg sangat mungkin utk melakukan kesalahan dan sefatal ini," lanjutnya.

Permintaan maaf ini tetap tak meredakan emosi warganet yang kadung tinggi. Beberapa di antaranya meminta muda-mudi ini untuk ditindak oleh pihak berwajib.

"Dipidanakan itu dan kena pasal berlapis. Ga cm hukum yg berlaku tp ttg hukum perlindungan hewan. Hewan ga dikasih otak msh ada kepedulian, ini sebagai manusia diberi tuhan Tuk berpikir malah ga digunakan. Ajaib deh, ckckckck," kata salah seorang warganet.

"Tetap harus dihukum! Gampang bener tinggal minta maaf," tambah yang lain.

"Basi ya hmmm," tulis yang lain.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pihak TSI sudah melaporkan hal ini pada polisi. Pihaknya menegaskan tak akan mencabut laporan bila yang bersangkutan meminta maaf.

"Tindakan ini tidak cukup hanya meminta maaf. Kami sudah berupaya dengan maksimal untuk melakukan upaya konservasi satwa, mengembangkan satwa agar tidak punah," kata Humas Taman Safari Indonesia Bogor, Yulius saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu, 15 November 2017.