Kapolres Dharmasraya: Semua Personel Masuk, Kami Tidak Takut
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Aktivitas pelayanan masyarakat di Kepolisian Resor Dharmasraya, Sumatera Barat tetap berjalan normal meski markas komando mereka dibakar oleh teroris pada Minggu dini hari, 12 November 2017.
"Walau mako (markas komando) kami diserang dan dibakar habis, kami tegaskan, kami tidak takut terhadap aksi terorisme," kata Kepala Kepolisian Resor Dharmasraya, Ajun Komisaris Besar Polisi Roedy Yoelianto, Senin 13 November 2017.
Semua personel dari seluruh unit, Satuan Lalu Lintas sampai Satuan Pengamanan, tetap bekerja. Begitu juga tugas pengawalan terhadap objek-objek vital, seperti kantor bank, tidak terganggu dengan serangan teroris itu.
"Empat ratus personel kami hari ini semuanya masuk dan bekerja seperti hari biasanya. Ini bukti kalau kami tidak takut akan ancaman dan serangan teroris," katanya menegaskan.
Melawan teroris, kata Roedy, tidak hanya bisa dilakukan oleh aparat Kepolisian, namun juga butuh kerja sama masyarakat. Sangat dibutuhkan peran masyarakat dalam memerangi dan mengantisipasi semua bentuk ancaman dan aksi terorisme.
Peristiwa penyerangan dan pembakaran Markas Polres Dharmasraya itu terjadi pada Minggu dini hari, 12 November 2017. Pelakunya diketahui dua orang, yakni Eka Fitria Akbar (24) dan Enggria Sudarmadi (25), masing-masing warga Muaro Bungo dan Merangin, Jambi.
Para pelaku dilumpuhkan oleh polisi karena berusaha melawan ketika hendak ditangkap. Mereka tewas di tempat dan kini jenazahnya diautopsi di Rumah Sakit Bayangkara Padang. (mus)