Polisi Selidiki Kekuatan Beton yang Ambruk di Tol Pasuruan
- ANTARA FOTO/Arifin
VIVA – Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur, mengambil alih penyelidikan ambruknya girder atau balok jembatan di Tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Cukurgondang, Grati, Kabupaten Pasuruan.
Penyelidikan diawali dengan pengujian volume material beton girder di Laboratorium Forensik Kepolisian RI Cabang Surabaya. Tim Labfor telah mengambil sampel di lokasi ambruknya girder Tol Pasuruan-Probolinggo, di antaranya tali pengait crane yang mengatur pemasangan girder dan material beton dari reruntuhan girder. Sampel-sampel itu diuji di laboratorium untuk mengetahui penyebab ambruk dan kekuatan girder itu sendiri.
"(Untuk menguji) kekuatan girder saat dipasang," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangra kepada VIVA.co.id melalui sambungan telepon, Rabu, 1 November 2017.
Hingga kini, sudah enam belas saksi dimintai keterangan terkait peristiwa tragis itu. Semua saksi merupakan pekerja lapangan proyek. Polisi masih belum menjadwalkan pemeriksaan pihak manajemen PT Waskita Karya (Tbk), perusahaan pelaksana proyek. "Belum (memanggil pihak PT Waskita)," ujar Barung menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyebut, kejadian di Tol Pasuruan-Probolinggo adalah yang kedua. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi pada proyek Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). "Dua-duanya WK (Waskita Karya yang mengerjakan). Kita serahkan ke polisi dulu," katanya di kantornya, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.
Basuki mengaku akan menelusuri ambruknya girder Tol Pasuruan-Probolinggo itu. Kementerian PUPR akan mengorek informasi terkait kontraktor dan subkontraktor proyek tersebut. Soal unsur pidananya, jika ditemukan, diserahkan ke pihak Kepolisian. "Pasti kita intervensi," ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, pihak PT Waskita menyampaikan, bahwa pelaksanaan proyek Tol Pasuruan-Probolinggo sudah dilakukan sesuai prosedur. Waskita bertanggungjawab kepada satu korban meninggal dan dua korban luka berat. Biaya perawatan, santunan dan biaya pendidikan anak korban meninggal ditanggung. "Kami bertanggungjawab penuh," kata Project Manager PT Waskita, I Kadek Oka Suartana.
Empat girder atau balok penyangga jembatan Tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Cukurgondang ambruk saat proses pemasangan. Reruntuhan balok menimpa tiga pekerja dan empat unit kendaraan bermotor. Seorang pekerja tewas bernama Heri Sunandar (pekerja mekanik PT Waskita), dua lain luka berat ialah Sugiono (sopir PT Waskita) dan Nurdin (PT Pancang Sakti). (mus)