Antar Tamu Pernikahan Kahiyang, Tukang Becak Tes Kesehatan

Wagiman, salah satu penarik becak yang mengikuti kesehatan.
Sumber :
  • Fajar Sodiq

VIVA – Sebanyak 50 penarik becak menjalani pemeriksaan kesehatan agar bisa menjadi petugas pengantar jemput para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu - Bobby Nasution.

Mereka yang mendaftar adalah masyarakat sekitar yang setiap harinya memang bekerja sebagai penarik becak. Mereka terlihat antre untuk melakukan pengecekan kesehatan di pintu masuk ruang rapat kantor Dinas Perhubungan Kota Solo.

Setelah mendaftar, mereka kemudian mengisi blangko pendaftaran sesuai dengan identitas di kartu tanda penduduk. Setelah itu mereka menjalani tes kesehatan, terutama pengecakan tekanan darah dan gula darah.

Dari pantauan, mereka terlihat antusias mengikuti tahap demi tahap pengecekan kesehatan agar bisa ikut ambil bagian dalam momen Jokowi mantu itu. Bahkan, mereka juga berharap bisa kembali lolos dalam tes kesehatan tahap kedua menjelang hari pernikahan yang jatuh pada tanggal 8 November 2017.

Wagiman, salah satu penarik becak mengaku senang bisa dipilih menjadi salah satu penarik becak yang akan bertugas mengantar dan menjemput tamu dalam pernikahan putri Presiden.

"Yang penting bisa ikut teman-teman untuk narik becak di acaranya mantu Pak Jokowi," kata Wagiman, Rabu, 1 November 2017.

Dia tidak melakukan persiapan khusus untuk ikut tes kesehatan ini. Karena setiap hari bekerja menarik becak, dia yakin kondisi fisiknya cukup baik.

"Ikut tes supaya tahu kondisi kesehatan saya supaya nanti saat hari H sehat. Tapi percaya sih kami sehat-sehat," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Solo, Setyowati, mengatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan hari ini baru tahap pertama. Pemeriksaan meliputi tes kesehatan fisik, tekanan darah dan tes gula darah.

"Pemeriksaan ini dilakukan oleh tiga dokter dibantu perawat dan analis. Tes tahap pertama ini dilakukan supaya mengetahui kondisi kesehatan mereka," ujar Setyowati.

Jika dari hasil pemeriksaan itu ditemukan penarik becak yang kondisinya tidak bagus, kata Setyowati, akan dilakukan pengobatan.

"Jika memang perlu pengobatan akan dilakukan di puskesmas. Kalau tidak bisa, pengobatan akan dirujuk di tingkat yang lebih tinggi," katanya.

Dia mengatakan jumlah penarik becak yang menjalani pemeriksaan kesehatan berjumlah 50 orang. Jumlah tersebut berasal dari data Dinas Perhubungan yang telah mendaftar para penarik becak yang akan bertugas menjemput dan mengantar tamu.

"Jumlahnya 50 orang. Nanti mereka akan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan menjelang hari H. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. (ase)