Menag Akui Pelayanan Jemaah Haji di Arafah-Mina Masih Rendah
- VIVA/Eko Priliawito
VIVA – Meskipun secara keseluruhan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) meningkat, namun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui ada indeks pelayanan yang rendah. Yakni yang terkait katering di Arafah-Mina, lalu layanan bus di Arafah-Mina, dan tenda di Mina.
Terkait itu, Lukman mengatakan pihaknya tidak punya kebebasan penuh dalam mengatur keperluan jemaah. Hal itu katanya karena penyelenggara tetap berada di negara lain yang punya budaya dan regulasi yang berbeda.
"Jadi ini kerja besar melayani 221.000 WNI yang berhaji. Tapi kita melayani di rumah orang, di negara orang yang tentu budaya, tradisi, kebiasaan, iklim, cuaca, dan regulasinya berbeda. Tentu kami sebagai penyelenggara tidak punya keleluasaan penuh mengatur jemaah kita," kata Lukman di Gedung BPS, Pasar Baru, Jakarta, Rabu 1 November 2017.
Menag mengakui pelayanan di Arafah-Mina lebih minim dibanding Mekah-Madinah. Apalagi di Arafah-Mina, jemaah tinggal di tenda, tidak seperti di Mekah-Madinah yang tinggal di hotel. Hal itu menurutnya juga mempengaruhi pelayanan katering.
"Kateringnya juga dikelola oleh perusahaan katering yang di tengah cuaca yang panas, itu cepat sekali perubahan. Katering disuplai dari dapur di Arafah-Mina. Kualitasnya bisa dibandingkan dengan katering di sebuah perusahaan katering yang baik, dibanding dapur umum yang ada di Arafah-Mina," ujar Lukman.
Di Arafah-Mina juga katanya pemerintah tidak memiliki keleluasaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Berbeda dengan di Madinah dan Mekah dimana pihaknya bisa menentukan hotel dan transportasinya.
"Di Arafah-Mina, bus yang digunakan itu sepenuhnya ditentukan oleh Organda. Jadi kita tidak bisa memilih bus-bus yang baik. Jadi ini bukan karena excuse, tapi kita sudah memprediksi bahwa pelayanan yang boleh jadi rendah dibanding yang lain itu adalah pelayanan di Arafah," kata Lukman.
Sebelumnya, Bada Pusat Statistik mencatat secara keseluruhan IKJHI pada tahun 1438 H/2017 adalah sebesar 84,85 persen, atau tergolong memuaskan. Angka ini naik 1,02 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 83,83 persen.
Sementara indeks yang terendah dalam temuan ini adalah jenis pelayanan tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina sebesar 75,55 persen atau turun 1,75 poin.
Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kesesuaian ukuran atau kapasitas tenda dengan jemaah haji per tenda yang turun 6,6 poin, cara pengaturan penempatan jemaah haji di tenda turun 4,44 poin dan kenyamanan dan kebersihan tenda yang ditempati turun 3,38 poin.