Keluarga Korban di Pabrik Petasan Diminta Datangi RS Polri
- VIVA/Sherly
VIVA – Keluarga korban ledakan di pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, diminta segera mendatangi Posko DVI di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Bagi mereka yang masih kehilangan keluarganya diminta melapor, dan bagi sudah mendapat kepastian anggota keluarganya menjadi korban meninggal diminta segera datang untuk dapat menyerahkan data-data korban.
"Jadi kami minta kepada keluarga korban bila ada keluarga yang hilang supaya menghubungi rumah sakit," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri, Komisaris Besar Polisi, Edy P saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Saat ini, jenazah yang sudah berada di ruang instalasi kedokteran forensik RS Polri mulai dilakukan proses identifikasi antemortem dan posmortem. Karena itu, keluarga bisa menyerahkan data diri korban seperti KTP, ijazah, riwayat medis, bisa juga foto korban semasa hidup.
Kemudian akan dilakukan identifikasi melalui data posmortem seperti gigi, sidik jari, tato, bekas operasi dan ciri-ciri seperti tahi lalat dan yang lainnya.
"Semua yang merasa kehilangan agar dapat membawa gigi geligi korban kalau ada, karena gosong agak susah mengidentifikasi lewat sidik jari. Jadi bisa membawa identitas jenis kelamin dan keluarga sedarah, anak, atau bapak ibunya untuk diambil sampelnya (darah dll)," ujarnya.
Menurut Edy, bila data antemortem para jenazah korban tersedia maka proses identifikasi bisa lebih cepat diketahui.
"Kalau sudah selesai rekonsiliasi dan kita sudah selesai bahwa korban terindentifikasi, langsung saat itu juga kita rilis serahkan kepada keluarga," katanya.
Saat ini, sebanyak 39 kantong jenazah yang berisi korban kebakaran di pabrik petasan sudah tiba di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
"Ada 39 sudah di Rumah Sakit Kramat Jati, masih ada 7 masih dalam perjalanan, total ada 46," kata Kepala Bidang Kedokreran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polri, Umar Sahab di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 26 Oktober 2017.
Kata Umar, jenazah yang sudah tiba di ruang instalasi kedokteran akan dilakukan pendinginan terlebih dahulu. Ini dilakukan demi keselamatan petugas. "Mungkin besok kita sapu (identifikasi) mudah-mudahan tidak ada tambahan korban," ujarnya.
Ditambahkan Umar, dalam proses identifikasi jenazah korban akan memakan waktu satu pekan. Selain jumlah korban yang cukup banyak, kondisi korban yang hangus juga ikut menyulitkan.