Kakek Anies Baswedan Menunggu Keppres Pahlawan Nasional

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA/Eka Permadi

VIVA – Sejumlah tokoh bangsa, seperti KH Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, Malahayati, hingga Abdurrahman (AR) Baswedan, diusulkan menjadi pahlawan nasional. Pengajuan itu tinggal menunggu Keputusan Presiden untuk gelar pahlawan tersebut.

Selain tokoh-tokoh itu, ada juga nama Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Nama-nama itu, diusulkan oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk menjadi pahlawan nasional.

"Ada Gus Dur yang pending. Ada Pak Lafran Pane dari Yogyakarta. Yang kemarin, empat itu ada Laksamana Malahayati dari Aceh. Kemudian, ada Sultan Mahmud dari Riau. Ada tuan guru dari NTB (Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid). Kemudian, ada beberapa lagi," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Istana Negara, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.

Khofifah menjelaskan, ada empat nama yang diusulkan oleh tim. Namun, karena ada nama lain yang tertahan sebelumnya, seperti Gus Dur, maka itu diajukan lagi ke Presiden Jokowi.

Nama-nama calon pahlawan nasional itu diajukan dengan nama-nama yang sebelumnya sempat tertahan, atau pending. Nama-nama itu diajukan ke Presiden, untuk disetujui mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Siapa yang akan dipilih, Khofifah belum berani memberi tahu. Menurutnya, lebih baik ditunggu dulu keputusan presiden siapa saja nama-nama tersebut.

"Karena semuanya ada di kewenangan Presiden. Ada juga yang kita masukkan, kakeknya Pak Anies Baswedan. Juga sudah selesai di TP2GP dan Dewan Gelar," terang Khofifah.

Gus Dur adalah Presiden ke-4 RI. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sementara itu, RA Baswedan adalah salah satu tokoh pers dan sastrawan Indonesia. Pernah menjabat di pemerintahan seperti anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir.

Ia juga menjadi diplomat hingga Indonesia, mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama dari Mesir.

Keumalahayati, atau lebih dikenal Laksamana Malahayati, adalah perempuan pertama di dunia yang menjadi panglima perang. Ia menjadi panglima perang Kesultanan Aceh, dan berhasil mengalahkan angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16.

Sementara itu, Lafran Pane adalah pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang hingga kini telah melahirkan banyak tokoh bangsa.

Sedangkan Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW) yang juga kakek Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang M. Zainul Majdi.