Pohon Cendana Terancam Punah
- VIVA.co.id/pixabay
VIVA – Peneliti Universitas Gajah Mada, Yeni Widyana Nurcahyani, mengungkapkan bahwa populasi pohon Cendana (Santalum album) di Nusa Tenggara Timur sudah dalam ambang kepunahan.
Dari data yang dimilikinya, jumlah populasi pohon berwau wangi ini telah hilang dalam waktu singkat. Bagaimana tidak, jika di tahun 2000 ada setidaknya sejuta pohon Cendana, data terakhir di tahun 2010, hanya menyisakan sekira 300 batang saja.
"Angka ini menunjukkan reduksi lebih dari 100 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir," ujar Yeni yang juga Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Jumat, 20 Oktober 2017.
Dampak hilangnya populasi Cendana ini juga mengancam penurunan keragaman genetik yang signifikan. Menurut Yeni, penyebabnya adalah selain fragmentasi hutan atau pemecahan kawasan hutan menjadi blok-blok kecil, yakni tekanan sosial dan gangguan alami.
Baca Juga:
- Pria Ini Temukan Pohon Ajaib yang Gegerkan Dunia
- Patung Kayu Groot Karya Seniman Indonesia Dijual Rp30 Juta
Akibatnya, populasi Cendana di Indonesia yang selama ini didominasi di Pulau Jawa, Sumba dan Timor mengalami degradasi secara genetis.
Lahan Baru
Maka, Yeni mengusulkan agar ada lahan baru untuk menjaga populasi Cendana di Indonesia. Salah satu yang berpeluang adalah kawasan Gunung Sewu Jawa Tengah, termasuk juga kawasan pegunungan kapur seluas 1.300 kilometer persegi di tengah Pulau Jawa.
Namun demikian, proses rehabilitasi itu tetap harus merujuk pada basis genetik, keragaman, sistem perkawinan dan tingkat fragmentasi kawasan.
"Bisa dilaksanakan dengan berbagai skema reintroduksi, rehabilitasi, atau pun perhutanan sosial, termasuk didalamnya manajemen konservasi dengan skema geopark," ujarnya.
Untuk diketahui Cendana merupakan pohon penghasil kayu dan minyak. Sejak lampau kayu cendana kerap digunakan untuk rempah-rempah, campuran parfum dan lainnya.
Keunikan Kayu Cendana, aroma wangi kayunya bisa bertahan hingga ratusan tahun. Di Indonesia, habitat Cendana banyak ditemukan di NTT khususnya di Pulau Timor. Ia juga memiliki nama lain di luar negeri yakni Sandalwood. Karena itu juga Pulau Sumba di NTT kerap dikenal sebagai Sandalwood Island. Julukan ini telah ada sejak zaman Jepang hingga Belanda. (ren)