Pekerja Tambang Bawah Tanah Freeport Tewas Keracunan Gas
- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA – Seorang pekerja tewas dan dua lainnya kritis akibat keracunan gas di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, peristiwa itu terjadi di area Biggossan Level 2640 Cross Cut 21 Underground di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika Papua, pukul 00.20 WIT, Rabu 18 Oktober 2017 .
"Ketiganya kena gas beracun di bawah tanah," kata Kamal.
Menurut dia, ketiga pekerja itu sebelumnya ditemukan petugas emergency PT Freeport dalam kondisi pingsan di lokasi. "Tiba di sekitar lokasi kejadian, mendapati ketiganya sudah pingsan, lalu dievakuasi ke tempat yang aman, guna dilakukan pertolongan pertama," katanya.
Ketiga korban dibawa ke RS Tembagapura, tapi salah satu korban bernama Hendri Monari tak bisa diselamatkan. Sedangkan dua pekerja yang kritis, yakni Nofi Rizal Fachrudhin Dan Sri Giri Dino Haryanto, telah dilarikan ke RS Timika.
"Dua orang karyawan yang mengalami kritis selanjutnya dibawa ke klinik Ridge Camp Tembagapura untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut," ujar Kamal.
Saat ini, untuk sementara waktu, lokasi tambang bawah tanah tembak ketiga pekerja keracunan telah ditutup. "Untuk sementara Area Biggossan seluruh Level 2640 Underground di tutup untuk proses investigasi," ujarnya.
Sementara itu dari hasil pengujian kadar udara yang dilakukan tim rescue dan kru ventilasi PT Freeport, didapatkan fakta bahwa ternyata kadar gas karbon monoksida di lokasi keracunan melebihi ambang batas aman.
"Ternyata kadar gas CO melebihi ambang batas yakni 1500 PPM, di mana ambang batas maksimal adalah 25 PPM," kata Kamal. (ren)