Anas Dianggap Tak Wakili Nasionalis PDIP di Pilkada Jatim

Pengamat politik pada Universitas Brawijaya, Faza Dora Nailufar, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 16 Oktober 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memutuskan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas sebagai duet calon gubernur-wakil gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Anas adalah kader PDIP yang kini menjabat Bupati Banyuwangi.

Azwar Anas disorongkan PDIP mendampingi Gus Ipul karena prestasinya memajukan Banyuwangi. Dia muda dan energik. Diharapkan, Anas bisa membantu Gus Ipul mendulang suara masyarakat nasionalis, melengkapi Gus Ipul yang dinilai sebagai representasi Nahdlatul Ulama.

Banyak yang mendukung keputusan PDIP soal Anas itu. Tetapi tidak sedikit pula yang pesimistis. Alasannya, Anas bukan kader murni PDIP. Dia pernah di PKB. Dia juga dikenal sebagai kader NU, kini sebagai Ketua Ikatan Sarjana NU Jatim. Anas belum familiar di kawasan Mataraman sebagai basis nasionalis.

"Mas Anas saya kira tidak bisa (disebut representasi nasionalis), dia melekat dengan religius, dengan hijau dan NU-nya," kata Kepala Laboratorium Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Faza Dora Nailufar, dalam diskusi Pilgub Jatim yang diselenggarakan Ikatan Sarjana NU di Surabaya pada Senin, 16 September 2017.

Popularitas Anas, kata Dora, tidak diragukan lagi di kawasan Tapal Kuda. Tetapi di kawasan Mataraman namanya perlu disosialisasikan oleh partai pengusung. "Solusinya di program-programnya. Mesin partai juga harus bergerak maksimal menyosialisasikan Mas Anas di basis nasionalis," ujar pengurus ISNU Jatim itu.

Dalam posisi itu Dora mengatakan Khofifah diuntungkan. Menteri Sosial itu dan tim tinggal mencari calon wakil gubernur yang merepresetasikan masyarakat nasionalis. "Tetapi kriterianya juga yang sama dengan Mas Anas. Kalau bisa kepala daerah, berprestasi dan muda," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, narasumber dari tiga partai yang bakal mengusung Khofifah, Golkar, Nasdem dan Demokrat, menyerahkan pilihan calon wakil kepada Khofifah dan tim kiai pendukungnya. Nama dari kader internal partai tentu saja tetap disodorkan.

"Calon wakil kami serahkan ke Ibu Khofifah dan para kiai tim pendukungnya," ujar Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio. (ase)