Festival Perhiasan Emas-Perak Terbesar Digelar di Bali

Pengrajin perak di Festival Celuk Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Celuk Jewellery Festival untuk tahun 2017 kembali digelar. Pameran perhiasan emas dan perak ini digelar untuk kembali menggairahkan industri emas dan perak di kawasan Celuk, Gianyar. Desa Celuk merupakan desa pengrajin emas dan perak tersohor di Bali. 

Karya-karya pengrajin asal Celuk sudah terkenal di mancanegara. Namun belakangan pamornya hilang. Akibatnya, sepi penjualan membuat warga desa setempat memutar otak untuk kembali menggeliatkan industri kerajinan emas dan perak yang sudah turun temurun di sini.

Ketua Panitia Celuk Jewellery Festival 2017, Ketut Widi Putra berharap kegiatan ini bisa kembali menggairahkan industri kerajinan emas dan perak di desanya. 

"Ini untuk kembali menggairahkan industri kerajinan emas dan perak. Dari dulu desa kami terkenal dengan kerajinan emas dan perak.. Namun belakangan pamornya semakin turun," ujar Widi di Bali, Sabtu 14 Oktober 2017. 

Kegiatan yang digelar selama tiga hari itu ditargetkan mampu menarik dua ribu pengunjung. "Ini festival kedua yang kami gelar. Targetnya dua ribu pengunjung. Tahun lalu festival ini dihadiri seribu pengunjung," paparnya.

Sementara untuk target transaksi, Widi berharap festival ini meraih omset Rp200 juta per hari. "Per hari kami target Rp200 juta transaksi. Tahun lalu nilai transaksinya Rp120 juta. Mudah-mudahan mencapai target bahkan lebih. 90 persen transaksi perak, sisanya emas, berlian dan permata," kata dia.

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga berharap festival ini mampu membangkitkan kembali industri kerajinan emas dan perak di Celuk.

?"Harapannya tentu agar industri kerajinan di Celuk ini kembali bangkit seperti di era kejayaannya. Tentu pemerintah sangat mendukung kegiatan ini," katanya.

Apalagi, kata dia, perak merupakan perhiasan unggulan di Desa Celuk. Puspayoga berjanji mempermudah ekspor para pengrajin perhiasan yang banyak diproduksi di Celuk.  

Shaloom, wisatawan asal Prancis mengaku sengaja datang untuk festival ini. Ia ingin melihat proses pembuatan berbagai macam perhiasan oleh warga Desa Celuk. "Saya dikabari teman tentang festival ini. Saya ingin melihat lebih dekat proses pembuatannya. Beberapa saya akan beli untuk oleh-oleh," kata Shaloom.