BNPB Bantah Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus

Kondisi kawah Gunung Ile Lewotolok di NTT.
Sumber :
  • Repro Google Maps

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah kabar bahwa Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur meletus.

"Tidak ada aktivitas vulkanik dan tidak ada letusan. Banyak berita palsu atau hoaks yang memberitakan Gunung IlieLewotolok meletus. Berita tersebut tidak benar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017.

Kata Sutopo, Gunung Ile Lewotolok berstatus waspada sejak 7 Oktober 2017. Sempat terjadi gempa dengan kekuatan 3,9 hingga 4,9 skala Richter.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat lima kali gempa dengan guncangan gempa yang dirasakan cukup kuat karena berpusat di darat ada kedalaman 10-30 kilometer telah menyebabkan masyarakat panik.

Gempa dirasakan kuat di Desa Lamabute, Desa Napasabok, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata pada Selasa, 10 Oktober 2017.

"Tidak ada korban jiwa dari gempa tersebut," ujarnya.

Namun, kata dia, sebanyak 723 jiwa mengungsi ke beberapa tempat di Kecamatan Ile Ape. Pengungsi berasal dari Desa Waimatan sebanyak 160 orang mengungsi di Kantor Camat, dari Desa Lamawolo sebanyak 60 orang mengungsi ke Lewoleba, dan dari Desa Napasabok dan Desa Lamabute sebanyak 503 orang mengungsi di Kantor Camat Ile Ape dan Pustu Waipukang.

"Data sementara terdapat lima rumah rusak karena tertimpa batuan dari lereng gunung dan akibat guncangan gempa," katanya.

Saat ini, Badan Penanggulangan Benca Daerah (BPBD) bersama dinas setempat mendatangi lokasi terdampak gempa untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga yang terdampak ke tempat yang aman, serta membangun tempat penampungan.  

Sementara itu, Kepala BNPB, Willem Rampangilei, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan kepada BPBD. Bantuan logistik dari BPBD Provinsi NTT dan BPBD sekitar Kabupaten Lembata dapat dikirimkan untuk membantu pengungsi.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Pemantauan aktivitas Gunung Ile Lewotolok dilakukan secara kontinyu dari Pos PGA di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok dan pengunjung, wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ile Lewotolok," ujarnya.

Kemudian, Sutopo meminta seluruh pihak agar menjaga ketenangan suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.

Sebagai informasi, Gunung api Ile Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut. Erupsi Gunung Ile Lewotolok pernah terjadi pada tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1821, 1864, 1889 dan 1920.