KPK Dituding Jadi Biang Gaduh di Partai Golkar
- ANTARA FOTO/Makna Zaezar
VIVA.co.id – Maman Abdurrahman, politisi Partai Golkar, menganggap sikap terburu-buru KPK menetapkan tersangka dianggap sebagai biang gaduh di partainya. Hal itu diungkapkan Maman dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa 10 Oktober 2017.
Maman dengan tidak langsung menyebutkan bahwa penetapan status tersangka kepada Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, yang dilakukan KPK ternyata berdampak besar pada partainya. Bahkan gejolak itu masih muncul meski status tersangka dicabut menyusul kemenangan Novanto dalam sidang praperadilan.
"Ini implikasi atau dampak politis di internal Partai Golkar juga berbahaya. Pada saat seseorang ditetapkan tersangka tapi di praperadilan dicabut, ada situasi besar di Golkar yang harus dipahami KPK dampaknya. Yakni isu mendorong Munaslub," kata Maman dalam acara ILC dengan tema OTT: Cerita Bersambung.
Lebih lanjut Maman mengatakan, partainya awalnya stabil tidak bergejolak. Namun setelah penetapan tersangka Novanto, muncul gejolak tersebut. "KPK harus hati-hati, ada konsekuensi besar dari setiap langkah yang dilakukan KPK," lanjut Maman.
Menanggapi hal itu, juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengakui jika dalam praperadilan terkait penetapan status tersangka Setya Novanto pihaknya memang kalah. Namun Febri menegaskan, kemenangan Novanto di Praperadilan itu tak lantas membuat KPK menghentikan kasus tersebut.