Komunisme Disebut Jauhkan Pemuda dari Agama

Ilustrasi pembakaran lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA.co.id - Isu komunisme belakangan ini berhembus di tanah air. Kegiatan nonton bareng pun masif dilakukan seiring perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada seluruh prajuritnya.

Salah satu organisasi masyarakat berbasis muslim, Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI), meyakini komunis masih ada di Indonesia. Oleh karena itu, mereka mengingatkan para pemuda bahaya dari paham tersebut.

"Masyarakat khususnya pemuda saat ini sudah jauh dari nilai-nilai agama. Agama sudah dipisahkan dari sendi-sendi kehidupan," kata Ketua Umum SKPI, Farhan Hasan, Minggu, 1 Oktober 2017.

Farhan mengatakan organisasinya wajib memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama pemuda agar mewaspadai kebangkitan paham komunis yang pernah menghantui bangsa ini. Menurutnya, kemunculan komunis saat ini berbeda dari masa lalu.

"Paham ini merasuki pemuda dengan pemikiran-pemikiran negatif sehingga pemuda dijauhkan dari agama," tutur dia.

Mereka juga termasuk pihak yang mengikuti gagasan Jenderal Gatot untuk nonton film G30S/PKI. Alasannya, kegiatan itu dipandang sangat positif.

"Cara ini dapat mengingatkan kembali masyarakat akan sejarah kelam bangsa Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Sekjen SKPI, Fauzan Rachmansyah, mengatakan sejarah kelam yang pernah terjadi harus diwaspadai dan diingat. Menurutnya komunisme dan materialisme adalah musuh yang nyata.

"Jangan sampai lengah, karena dinamika itu suka datang tiba-tiba, dan segala bentuk kezaliman yang menyengsarakan rakyat harus dilawan oleh pemuda Indonesia dengan iman, amal dan keberanian," katanya.

Sejumlah pihak memang menghidupkan kembali kegiatan nonton bareng film Pengkhianatan G30s/PKI. Bahkan, Presiden Jokowi mengaku sudah menontonnya sebanyak tiga kali. Saat ini, 1 Oktober, segenap elemen masyarakat dan juga pemerintah memperingati Hari Kesaktian Pancasila.