Salat Jumat Pertama Muharam 1439 H di Masjid Nabawi
- H Eko Priliawito - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Salat Jumat pertama pada awal Muharram 1439 di Masjid Nabawi dipadati jemaah. Selain masyarakat setempat, terlihat jemaah haji dari berbagai negara mendominasi masjid.
Pantauan Tim MCH 2107, jemaah haji berbagai negara berbondong-bondong menuju Masjid Nabawi sejak pukul 10.00 pagi waktu Arab Saudi. Cuaca yang cukup panas tak menghalangi jemaah mereka datang lebih awal agar bisa masuk bagian dalam manjis.
Hari ini cuaca mencapai 40 derajat celsius, sedangkan pada siang hari mencapai 44 derajat. Hingga pukul 11.30 waktu setempat, ratusan ribu jemaah haji dari berbagai negara telah memenuhi bagian dalam Masjid Nabawi dan pelatarannya.
Meski tingkat kepadatan di Madinah tidak seperti masa sebelum puncak haji. Namun Masjid Nabawi tetap ramai sesak, khususnya pada hari Jumat.Terutama jemaah dari India, Pakistan, dan Bangladesh.
Hingga 21 Agustus 2017 pukul 19.00 Waktu Arab Saudi, sebanyak 66.540 orang jemaah haji gelombang dua yang sudah berada di Madinah.
Pada pelaksanaan Salat Jumat pertama pada awal tahun baru hijriyah 1439 ini, jemaah meluber hingga menempati emperan pertokoan di pinggiran Masjid Nabawi.
Dalam khutbahnya, Imam Masjid an-Nabawi Madinah, Syekh Abdullah Bu'ayjan menekankan pentingnya memanfaatkan pergantian tahun baru Hijriyah tersebut sebagai momentum memaksimalkan waktu dan anugerah umur.
"Beruntung mereka yang manfaatkan waktu. Dan memperbaiki amal mereka," kata dia.
Syekh Abdullah mengajak segenap umat Islam memperbaiki masa depan, terutama menyiapkan diri sebaik mungkin menghadapi kehidupan akhirat. Penyesalan terhadap penyia-nyiaan waktu dan hidup niscaya akan datang belakangan.
Syekh Abdullah mengutip ayat ke-56 surah az-Zumar. “Supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah."
Menurut Syekh Abdullah, bertambahnya tahun dan usia berarti berkurangnya umur. Sementara umur akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. "Usia remaja kita akan dipertanyakan dihabiskan untuk apa dan hidup ini ada pertanggungjawabannya," kata dia.
Pada pengujung khutbahnya, Syekh Abdullah mengingatkan agar umat Islam tetap berpegang teguh kepada Alquran dan sunah Rasulullah SAW di tengah-tengah merebaknya fitnah belakangan ini. Dia juga meminta umat waspada adu domba dari propaganda