Obat PCC Penenang, Mengapa Penggunanya Seperti Flakka

Seorang pasien terbaring di ruang isolasi Rumah Sakit Jiwa Kendari usai mengkonsumsi obat bernama PCC di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/9/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jojon

VIVA.co.id – Ikatan Dokter Indonesia mencurigai bukan obat PCC, atau Paracetamol Cafein Carisoprodol yang membuat para penggunanya seperti orang gila.

"Sebenarnya, PCC itu enggak ada masalah. Kalau saya mengkhawatirkan obat lain, dimasukkan zat lain," ujar Pengurus Besar IDI dr Masfar Salam, Jumat 15 September 2017.

Masfar menyebutkan, saat ini obat terlarang atau Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza) sangat mudah dibuat oleh siapa pun. Ia cukup mengandalkan pengetahuan dengan mengubah rumus kimia dalam obat yang telah ada.

Namun, racikan itu kadang tak pernah diketahui efek yang ditimbulkan. "Jadi, rumus molekul yang ada diotak-atik. Laboratorium juga belum bisa mendeteksi," ujarnya.

Mengamuk Tak bisa

FOTO: Obat PCC
 

Dugaan bahwa ada racikan lain dari obat PCC ini, sepertinya sesuai dengan pengakuan mereka yang menggunakan obat penahan sakit dan jantung tersebut.

IR misalnya. Pria berusia 37 tahun yang pernah tersandung kasus narkoba, mengaku pernah mengonsumsi obat PCC, somadril, dan tramadol, bahkan menjualnya.

"Obat PCC hanya membuat pikiran melayang-layang. Tidak sampai teriak-teriak," katanya kepada VIVA.co.id, Jumat 15 September 2017.

Pengalaman IR, obat yang telah ditarik BPOM sejak 2013 ini, justru membuat penggunanya tenang. Bahkan, untuk mengamuk ,atau berlaku seperti orang gila, seperti yang digunakan oleh puluhan remaja dan pelajar di Kota Kendari, menurut IR, sangat tidak mungkin.

"Mengamuk sudah tidak bisa, karena otot-otot itu seakan ngilu dan bawaannya capek," ujar pria asal Kendari ini. (asp)