Buwas: Kecam Tembak Bandar Narkoba Berarti Khianati Bangsa
- Istimewa
VIVA.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, tidak ambil pusing dengan kecaman dari Amnesty International atas kebijakan “eksekusi jalanan” bagi para penjahat narkoba di Indoneisa.
"Biarin saja, dia enggak berpikir bagi bangsa dan negara," kata Budi di kantor BNN, Selasa 12 September 2017.
Menurut dia, apa yang dilakukan dalam memberantas narkoba dan melakukan tembak mati bagi para bandar narkoba demi kepentingan bangsa dan negara tercinta. Budi pun menyayangkan adanya kecaman soal langkah tegas pihaknya bagi penjahat narkoba.
"Kalau ada orang yang dari dalam kita itu menyuarakan itu (ialah) penghianat bangsa," tegas Buwas, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Amnesty International mengecam adanya imbauan penembakan mati terhadap para bandar narkoba di Indonesia.
Hal itu dianggap tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang tidak segan-segan menembak mati para bandar dan pengedar narkoba.
"Penegak seperti di Filipina bukanlah contoh tepat bisa diikuti oleh Pemerintah Indonesia," kata Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.
'Eksekusi jalanan' mulai gencar dilakukan penegak hukum ketika Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menabuh genderang terhadap para bandar narkoba di Indonesia.
"Sudah lah tegasin saja. Terutama pengedar narkoba asing yang masuk kemudian melawan, sudah langsung tembak mati saja," kata Jokowi. (ren)