Kabar Gunung Merapi Meletus Dibantah
VIVA.co.id - Kabar tentang Gunung Merapi meletus pada Sabtu dini hari dibantah. Berita yang mencatut nama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara itu sama sekali tidak benar dan situasi sekarang baik-baik saja.
Victorianus Gandoz Sat Pranyoto, pewarta senior LKBN Antara Yogyakarta, mengonfirmasi tautan berita tentang Merapi meletus memang dari Antara, tetapi berita itu adalah peristiwa tahun 2010. "(peristiwa) itu berita tahun 2010," katanya pada Sabtu, 26 Agustus 2017.
Lagi pula, kata Gandoz, lembaga yang berwenang tentang kegunungapian adalah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dengan kepalanya Dr Subandriyo, bukan LKBN Antara.
Karena itu, kata Gandoz, berita tersebut bohong untuk sekarang. Ia mengaku terkejut dengan berita yang menyebar melalui media sosial dan grup aplikasi percakapan Whatsapp. Soalnya situasi baik-baik saja sejauh ini.
Heri Timbul, warga Cangkringan di Kabupaten Sleman, wilayah Gunung Merapi di sisi selatan, membantah keras kabar itu. "Kami aman-aman saja dan tidak ada hujan abu. Aktivitas warga berjalan normal. Tidak ada pengungsian," ujarnya.
BPPTK dalam berita pagi menyebutkan aktivitas Gunung Merapi normal. Terjadi angin kencang sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Akibatnya banyak debu beterbangan karena tertiup angin.
Warga Daerah Istimewa Yogyakarta dihebohkan dengan kabar Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas mulai pukul 00.16 WIB sampai pukul 00.37 WIB, Sabtu, 26 Agustus 2017. Warga lereng Merapi, disebutkan dalam berita hoaks itu, mengungsi dan terjadi hujan abu. Selain itu terdengar suara letusan hingga 21 kali.