Batu Berbentuk Zakar di Sumbar Simbol Kesuburan Prasejarah

Batu berbentuk kelamin yang ditemukan warga di kabupaten Tanah Datar, Sumbar.
Sumber :

VIVA.co.id - Batu berbentuk menyerupai zakar atau alat vital pria yang ditemukan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, diperkirakan salah satunya sebagai simbol kesuburan bagi masyarakat prasejarah.

Batu sepanjang dua meter dan berdiameter 60 sentimeter itu juga diyakini juga sebagai batu nisan yang menandakan bahwa yang dimakamkan berjenis kelamin laki-laki. Pasalnya, bentuk alat kelamin laki-laki (phallus) cukup banyak ditemui di peninggalan makam-makam kuno pada masa Islam di Sumatera Barat. Selain itu, bentuk phallus juga sebagai tanda yang dimakamkan adalah pemuka adat.

"Dari data lapangan, didapatkan pula bahwa pada awalnya lokasi batu perkasa tersebut dikelilingi oleh batu-batu sungai sebanyak dua lapis yang sekilas seperti jirat makam," kata Teguh Hidayat, Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat di Padang, Kamis, 26 Agustus 2017.

"Namun, penambahan jirat pada batu tagak tipe phallus dapat ditafsirkan pula memiliki maksud dan tujuan yang khusus," ujarnya menambahkan.

Kemungkinan pemberian jirat yang melingkari batu tagak itu, Teguh menganalisis, bertujuan untuk memberikan kesan keramat atau menjadi sentral magis bagi orang yang mengunjungi lokasi itu.

Jika dilihat dari beberapa makam kuno di Puun itu, yang sekilas tanahnya ditinggikan, Balai Pelestarian Cagar Budaya menganalisis dimaksudkan untuk lebih mengagungkan dari orang yang dimakamkan di sana. Dapat pula dipahami bahwa lokasi itu merupakan pandam pakuburan (pemakaman) kuno dari para leluhur Kaum Dt Marajo. Maka ketika masyarakat Kaum Dt Marajo meninggal, lokasi pemakaman berada sisi selatan dari pemakaman lama.

Untuk mengkaji lebih detail tentang sejarah batu unik itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya akan melakukan survei lanjutan untuk mendata seluruh tinggalan di sekitar lokasi. Survei untuk melengkapi data agar dapat dipakai dalam upaya pelestariannya.

"Ke depannya perlu perhatian bersama baik dari nagari, kecamatan dan pemerintah daerah dalam melindungi dan melestarian tinggalan masa lalu yang mempunyai nilai penting baik bagi pendidikan, sejarah lokal, agama dan sebagainya. Karena tinggalan makam kuno di Puun, Balai Tabuah, merupakan bagian dari sejarah Nagari Tanjung," kata Teguh.

Batu tagak (istilah masyarakat setempat) yang menyerupai zakar itu ditemukan warga di area pandam pakuburan Jorong Balai Tabuah, Nagari Tanjung Sungayang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, pada Kamis, 17 Agustus 2017.

Batu tagak bertipe phallus itu berada di pandam pakuburan yang diistilahkan dengan puun. Berdasarkan informasi masyarakat, puun berasal dari kata puhun, yang berarti pemohonan/panjatkan doa.

Batu ditemukan saat seorang warga setempat yang meninggal dunia dan hendak dimakamkan di lokasi itu. Warga awalnya hanya berniat memindahkan letak batu, namun malah dikejutkan dengan bentuk unik yang menyerupai alat kelamin pria. Batu semula dalam posisi rebah, kemudian diangkat dan ditanam lagi. (mus)