Mabes Polri Gerebek Gudang Wortel Berbahaya untuk Anak
- pixabay/Cocoparisienne
VIVA.co.id - Tim Satuan Tugas Pangan Markas Besar Kepolisian RI menggerebek gudang penyimpanan benih wortel asal Tiongkok di Romokalisari Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 20 Agustus 2017. Satu orang berinisial NG ditangkap dan dimintai keterangan.
Informasi yang diperoleh dari Kepolisian menyebutkan, penggerebekan dilakukan kemarin siang oleh tim gabungan Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Jawa Timur di sebuah gudang milik S di blok D Nomor 28 Jalan Romokalisari Surabaya. Di gudang itu, polisi menyita sedikitnya bibit benih wortel yang diduga berbahaya.
Penindakan itu adalah pengembangan kasus yang diungkap polisi di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Diduga, bibit wortel asal Tiongkok itu dibudidayakan di Pegunungan Dieng dengan luas lahan tiga hektare. Bibit wortel itu dipasarkan, di antaranya, di Jawa Timur.
Di Jatim, panen wortel itu didistribusikan dari Dieng, Jawa Tengah, melalui CV Sinar Agung di Surabaya, Jawa Timur. Wortel-wortel itu dilepas ke pasaran dengan banderol harga impor. Polisi mengamankan NG, warga Tulungagung, yang lama menetap di Tiongkok.
Dia diduga menjadi perantara bibit wortel impor tersebut. Dari NG diperoleh keterangan bahwa budidaya wortel itu menggandeng petani lokal di Pegunungan Dieng. Zat berbahaya diduga terkandung di dalam wortel dan berpotensi merusak mental anak-anak. NG dikabarkan ogah ketika diminta mencicipi wortel itu oleh petugas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, membenarkan penggerebekan gudang wortel diduga berbahaya dikonsumsi itu. "Polda Jatim membantu Mabes Polri, dalam rangka penyelidikan, penyidikan maupun penegakan hukum," ujarnya kepada wartawan, Senin, 21 Agustus 2017.
Dia mengatakan, NG yang diamankan dibawa penyelidik ke Mabes Polri. Contoh wortel dari lokasi penggerebekan diamankan untuk diuji kandungannya di laboratorium forensik Mabes Polri. "Kami juga mau meluruskan bahwa kandungan wortel yang katanya berbahaya masih dalam proses uji laboratorium," kata Barung. (mus)