Program Pendidikan Karakter Bukan Berarti Siswa Pulang Sore
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan program pendidikan karakter atau delapan jam sekolah bukan berarti siswa dan siswi pulang sekolah sore hari.
Menurutnya ada kesalahan pemahaman dalam program ini. Protes dilakukan karena murid dianggap akan belajar di sekolah hingga sore, dan mematikan madrasah diniyah. Padahal, kata Muhadjir, siswa tetap pulang siang seperti hari-hari biasa.
"Kita sudah jelaskan lebih dari 100 kali. Beban kerja guru yang 8 jam itu. Untuk siswa itu tetap memakai kurikulum 13 (kurikulum 2013)," kata Muhadjir, usai mengikuti upacara HUT RI ke-72 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 17 Agustus 2017.
Selama ini banyak yang mengira, program PPK adalah full day school, di mana siswa masuk pagi dan baru pulang sore hari. Muhadjir menegaskan kalau itu tidak benar.
Kegiatan ekstra ini, menurut Muhadjir, sifatnya opsional karena bisa memilih. "Tidak ada paksaan bagi sekolah untuk menggelar kegiatan ekstra. Jadi enggak harus di sekolah. Ada yang ke madin (madrasah diniyah), beladiri, seni tari. Tapi semua dipantau sekolah," tutur Muhadjir. (one)