Puan Maharani: Sekolah Lima Hari, Bukan Pagi Sampai Sore

Ketum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) dan Menko PMK Puan Maharani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, meminta semua pihak untuk arif dan bijaksana memprotes program Penguatan Pendidikan Karakter atau kebijakan lima hari sekolah.

Puan menegaskan, program ini sebenarnya bukan full day school atau FDS, di mana sekolah hingga sore. "Kami ini tidak akan membebani murid-murid dengan pelajaran yang katanya sepertinya akan menyita waktu mereka dari pagi sampai sore itu, enggak," kata Puan, di Istana Negara, Selasa, 15 Agustus 2017.

Puan menegaskan, program pendidikan karakter ini juga tidak akan pernah mematikan madrasah diniyah. Bahkan, pemerintah akan mensinergikan lembaga formal dan informal ini dalam membangun penguatan karakter tersebut.

Selain itu, karena sifatnya tidak ada pemaksaan untuk mengikuti lima hari sekolah seperti pada program ini, maka tidak perlu kekhawatiran lagi.

"Ini sifatnya opsional. Artinya, yang sudah siap silakan untuk ikut. Yang tidak siap, kita tidak akan memaksakan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Mengenai Peraturan Presiden (Perpres) sebagai pengganti Peraturan Mendikbud (Permendikbud) Nomor 23 mengenai Hari Sekolah, Puan mengatakan, sedang digodok lagi. Dia belum bisa memastikan, kapan akan selesai. Tapi dia berjanji, akan rampung dalam waktu dekat. (ase)