Oknum KPAI Diprotes Warga NU karena Video Diduga Hoaks

Ribuan santri NU se-Jawa Tengah berunjuk rasa menolak kebijakan Lima Hari Sekolah di Kota Semarang pada Jumat, 21 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Warga Nahdlatul Ulama, terutama di Jawa Timur, geram sejak kemarin. Penyebabnya, sebuah video yang menggambarkan demonstrasi sejumlah santri menolak Full Day School atau FDS yang menyudutkan tersebar di YouTube. Nahdliyin memprotes karena oknum Komisi Perlindungan Anak Indonesia ikut berkomentar.

Aksi menolak FDS itu digelar ratusan orang memakai busana khas santri di Lumajang, Jawa Timur, pada 7 Agustus 2017. Video demo berdurasi 1:30 menit itu pun tersebar di YouTube. Jadi ramai karena sebagian pendemo digambarkan meneriakkan kalimat 'bunuh menteri'.

Video itu jadi viral. Komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty, ikut berkomentar atas video itu. "Ucapan atau ujaran kasar yang dilontarkan anak-anak dalam aksi sebagaimana cuplikan video tersebut sangat tidak patut dan berbahaya bagi tumbuh kembang anak," ujar Sitti, kemarin.

Reaksi Sitti langsung menuai protes dari warga NU. Sejak pagi hingga malam kemarin, nahdliyin peselancar media sosial dan grup-grup WhatsApp langsung menyampaikan kekecewaannya kepada Sitti KPAI. Dia dinilai berkomentar atas sebaran video tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Pihak pendemo menyampaikan bahwa demonstrasi di Lumajang itu berjalan tertib. Muncul insiden kecil, yakni masuknya orang tidak dikenal ke dalam kerumunan massa tapi hanya sebentar. Si provokator diamankan oleh pihak pendemo dan petugas keamanan.

Koordinator aksi, Gus Nawawi, menyebut bahwa video tersebut lebih kepada hoaks. Kalau pun terjadi, hal itu cenderung penggiringan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Sebelum masuk arena lokasi ada yel-yel resmi, tidak sepeti yang ada di video yang tidak jelas teriakan katanya, mundur menterinya atau puber menterinya," katanya dalam keterangan tertulis diterima wartawan, termasuk VIVA.co.id. (ase)